Doa yang Bisa Didawamkan untuk Anak Agar Saleh

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
قَا لَ  يٰبُنَيَّ  لَا  تَقْصُصْ  رُءْيَا كَ  عَلٰۤى  اِخْوَتِكَ  فَيَكِيْدُوْا  لَـكَ  كَيْدًا  ۗ اِنَّ  الشَّيْطٰنَ  لِلْاِ نْسَا نِ  عَدُوٌّ  مُّبِيْنٌ
“Dia (ayahnya) berkata, Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.” (QS. Yusuf 12: Ayat 5).
Nabi Yakub memahami bahwa di antara anak-anaknya belum semuanya saleh seperti Yusuf, sehingga beliau melindungi Yusuf dari niat jahat saudara-saudaranya
Dalam tafsir ringkas Kementrian Agama RI; Kemudian dia-Nabi Yakub-berkata kepada putranya, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu. Aku khawatir apabila mereka tahu, mereka akan membuat tipu daya untuk membinasakan-mu karena kedengkian mereka. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia karena terus berupaya memunculkan rasa permusuhan di antara sesama.”
Nabi Ya‘qub عليه السلام memiliki dua belas putra, dan dari merekalah kemudian lahir dua belas suku Bani Israil. Salah satu di antara putranya adalah Nabi Yusuf عليه السلام, yang paling dicintai karena keimanan, akhlak, dan keutamaannya.
Pada awalnya Nabi Ya‘qub tidak bisa menjadikan semua putranya shaleh, ada beberapa alasan yang menyebabkan putera nabi Yakub tidak semuanya shaleh; – Hidayah dan keshalihan datang dari Allah, bukan semata hasil usaha manusia. Nabi hanya bisa mendidik, menasihati, dan memberi teladan, namun yang memberi petunjuk (taufik) adalah Allah semata.
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Qashash: 56)
Kisah putra-putra Nabi Ya‘qub menunjukkan bahwa keluarga nabi pun diuji. Saudara-saudara Yusuf dengki dan salah langkah, tetapi akhirnya mereka sadar dan bertaubat di akhir kisah, ini mengajarkan bahwa keshalihan adalah proses, bukan keadaan yang langsung ada sejak awal. Nabi Ya‘kub adalah ayah yang sangat menginginkan anak-anaknya menjadi orang beriman dan saleh. Doa dan Wasiat Iman Nabi Ya‘kub dalam QS. Al-Baqarah [2]: 132–133
وَوَصَّىٰ بِهَا إِبْرَٰهِيمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ ۖ يَٰبَنِيَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى ۖ قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًۭا وَٰحِدًۭا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ
Dan Ibrahim telah mewasiatkan (iman itu) kepada anak-anaknya, demikian pula Ya‘kub (berkata): “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untuk kalian, maka janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan berserah diri (muslim).”
Adakah kalian hadir ketika Ya‘kub hampir meninggal, ketika ia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kalian sembah setelah aku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu: Ibrahim, Ismail, dan Ishaq — Tuhan Yang Maha Esa, dan kepada-Nya kami berserah diri.”
Ayat ini menunjukkan doa, harapan, dan bimbingan Nabi Ya‘kub agar anak-anaknya tetap dalam iman dan tauhid.
Kalimat “فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ” adalah doa sekaligus peringatan penuh kasih seorang ayah saleh. Doa Nabi Ibrahim yang juga mencakup keturunannya
Nabi Ya‘kub adalah cucu Nabi Ibrahim. Doa Nabi Ibrahim juga mencakup keturunannya, termasuk Ya‘kub dan anak-anaknya. QS. Ibrahim [14]: 40–41
رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap mendirikan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.
Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan seluruh orang yang beriman pada hari terjadinya hisab.”
Ini adalah doa untuk keturunan saleh, yang tentu diwariskan juga oleh para nabi sesudahnya, termasuk Nabi Ya‘kub.
Doa yang bisa didawamkan untuk anak agar saleh
Berikut doa-doa yang seirama dengan spirit doa para nabi untuk keturunan saleh:
1.Doa Nabi Ibrahim (untuk diri dan keturunan):  رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap mendirikan salat.” (QS. Ibrahim: 40)
2.Doa Nabi Zakaria (memohon keturunan saleh): رَبِّ هَبْ لِى مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةًۭ طَيِّبَةًۭ ۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS. Ali Imran: 38)
3.Doa umum untuk anak-anak: رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍۢ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًۭا
“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan dan keturunan yang menjadi penyejuk hati, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)
Doa agar anak keturunan beriman, bertauhid, dan istiqamah dalam sholat seperti yang didawamkan Nabi Ibrahim dalam QS. Ibrahim [14]: 40–41
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي، رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ، رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Allāhummaj‘alnī muqīmas-ṣalāti wa min żurriyyatī, rabbanā wa taqabbal du‘ā’, rabbanā-ghfir lī wa liwālidayya wa lilmu’minīna yauma yaqūmul-ḥisāb.
“Ya Allah, jadikanlah aku dan anak keturunanku orang yang tetap mendirikan salat.
Ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku.
Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan semua orang beriman pada hari terjadinya hisab.”