أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
لَوْ خَرَجُوْا فِيْكُمْ مَّا زَا دُوْكُمْ اِلَّا خَبَا لًا وَّلَاَ وْضَعُوْا خِلٰلَـكُمْ يَـبْغُوْنَـكُمُ الْفِتْنَةَ ۚ وَفِيْكُمْ سَمّٰعُوْنَ لَهُمْ ۗ وَا للّٰهُ عَلِيْمٌ بِۢا لظّٰلِمِيْنَ
“Jika (mereka berangkat bersamamu), niscaya mereka tidak akan menambah (kekuatan)mu, malah hanya akan membuat kekacauan, dan mereka tentu bergegas maju ke depan di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan (di barisanmu); sedang di antara kamu ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan (perkataan) mereka. Allah mengetahui orang-orang yang zalim” (QS. At-Taubah 9: Ayat 47)
Munafikun hanya membuat kekacauan, merusak persatuan dan melemahkan keteguhan umat Islam
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa kalaupun orang-orang munafik yang meminta izin itu berangkat juga bersama kaum Muslimin, mereka tidak akan menambah ketenangan dan semangat kaum Muslimin, tetapi sebaliknya mereka akan mengacaukan konsentrasi kaum Muslimin dan merusak persatuan, serta melemahkan sikap tegar mereka. Allah swt mengetahui orang-orang yang zalim dan memberi balasan yang setimpal di hari kemudian nanti.
Perilaku kaum munafik di masa sekarang masih memiliki kesamaan dengan perilaku munafik di zaman Rasulullah ﷺ, termasuk saat Perang Tabuk. Beberapa ciri-ciri dan perilaku mereka yang dapat kita amati dalam konteks kekinian meliputi:
1. Membuat Kekacauan dan Fitnah.
- Dulu, Kaum munafik menyebarkan keraguan dan berita bohong untuk melemahkan semangat kaum Muslimin agar tidak ikut serta dalam Perang Tabuk.
- Sekarang, Hal serupa terjadi melalui penyebaran hoaks, fitnah, dan propaganda negatif, terutama di media sosial. Tujuannya bisa untuk memecah belah umat, menimbulkan keraguan terhadap ulama, dan menggoyahkan kepercayaan pada ajaran Islam.
2. Memecah Belah Persatuan Umat.
- Dulu. Mereka berusaha memisahkan kelompok-kelompok dalam masyarakat Islam, seperti memecah kaum Muhajirin dan Anshar.
- Sekarang. Upaya pemecahbelahan ini terlihat melalui polarisasi di tengah umat Islam, baik dalam politik, mazhab, atau pandangan keagamaan. Sebagian munafik menggunakan isu-isu sensitif untuk memecah belah umat Islam.
3. Melemahkan Semangat dan Menebar Keraguan.
- Dulu. Kaum munafik memberikan alasan-alasan palsu untuk tidak ikut perang dan mengajak orang lain untuk bersikap malas atau ragu.
- Sekarang. Perilaku ini muncul dalam bentuk melemahkan kepercayaan umat Islam kepada ajaran agama. Mereka mungkin mengatakan bahwa menjalankan syariat Islam adalah sesuatu yang kuno atau tidak relevan dengan zaman modern.
4. Menunjukkan Kepatuhan Lahiriah, Tapi Membangkang Batiniah
- Dulu. Kaum munafik berpura-pura mengikuti Rasulullah ﷺ, tapi di dalam hati mereka ada kebencian dan niat jahat.
- Sekarang. Ada sebagian orang yang secara lahiriah terlihat seperti pembela Islam, tapi secara diam-diam mereka merusak dari dalam, baik melalui ajaran sesat, pemikiran liberal yang menyalahi prinsip Islam, atau pengkhianatan terhadap umat.
5. Menghalangi Perjuangan Islam.
- Dulu. Kaum munafik berusaha menghalangi jihad dengan berbagai alasan, seperti cuaca panas, jarak jauh, atau alasan kebutuhan pribadi.
- Sekarang. Perilaku ini muncul dalam bentuk menghalangi upaya kebangkitan Islam, seperti meremehkan upaya penegakan syariat, menjelekkan ulama, atau melemahkan gerakan-gerakan Islam yang bertujuan memperjuangkan keadilan dan kemaslahatan umat.
Bagaimana Menghadapi Kaum Munafik?
- Kokohkan Iman dan Keteguhan Hati. Jangan mudah terpengaruh oleh fitnah dan propaganda mereka. Perkuat iman dengan ilmu, amal, dan doa.
- Bersatu di Bawah Panji Kebenaran.
- Jangan biarkan perpecahan menguasai umat. Bersatulah di bawah kebenaran Al-Qur’an dan Sunnah. 4. Kenali Ciri-Ciri Munafik.
Dengan mengenali sifat munafik, kita bisa lebih waspada. Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara, ia berdusta; jika berjanji, ia mengingkari; dan jika diberi amanah, ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim) - Jangan Mudah Terprovokasi, banyak informasi di media sosial yang tujuannya memecah belah umat. Bersikap tenang dan tabayyun (memverifikasi) sebelum bertindak.
Perilaku munafik akan terus ada hingga akhir zaman. Allah telah mengingatkan dalam Al-Qur’an, khususnya di Surah At-Taubah dan Surah Al-Munafiqun, tentang bahaya kaum munafik. Maka, umat Islam harus selalu waspada dan memperkuat iman agar tidak mudah terpengaruh oleh tipu daya mereka.
Semoga kita tidak terpedaya oleh kaum munafikun, terus berusaha memperkuat iman, dan istiqomah melakukan amal kebaikan.