Allah Subhanahu wataala berfirman;
ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْكُمْ وَاَ نَّ اللّٰهَ لَـيْسَ بِظَلَّا مٍ لِّـلْعَبِيْدِ
“Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan sesungguhnya Allah tidak menzalimi hamba-hamba-Nya,” (QS. Al-Anfal 8: Ayat 51)
Berbuat kebaikan atau keburukan akan berbalik kepada kita
Dalam tafsir lengkap Kementrian Agama RI; Azab yang mereka rasakan itu adalah sebagai akibat perbuatan tangan mereka sendiri, yaitu kekafiran dan kezalimannya, baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan. Disebut “tangan” yang mengadakan perbuatan, padahal suatu perbuatan kadang-kadang dilaksanakan dengan tangan atau kaki, panca indra atau akal, oleh karena menurut kebiasaan sebagian besar amal perbuatan manusia itu dilaksanakan dengan tangan. Allah tidak akan menyiksa seorang pun, kecuali disebabkan dosa-dosa dan pelanggaran yang dibuatnya sendiri.
Sesungguhnya Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku sendiri dan telah mengharamkan pula kezaliman itu di antara kamu. Oleh karena itu kamu jangan sekali-kali berbuat zalim. Wahai hamba-hamba-Ku sesungguh-nya amal-amalmu saja yang akan Aku perhitungkan bagimu. Barang siapa yang mendapat kebaikan, maka hendaklah ia memuji Allah dan barang siapa yang mendapat kejelekan, maka janganlah dia mencela, kecuali dirinya sendiri.” (Riwayat Muslim dari Abu dzar)
Dalam Al-Qur’an, ada beberapa ayat yang menjelaskan bahwa perbuatan baik dan buruk seseorang akan kembali kepada dirinya sendiri. Salah satu ayat yang menjelaskan hal ini adalah Surah Al-Isra’ (17:7)
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.”
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap perbuatan manusia, baik itu kebaikan atau kejahatan, akan berbalik kepada pelakunya sendiri.
Kebaikan yang dilakukan oleh seseorang akan kembali kepada dirinya sendiri.
Surah Al-Baqarah (2:286) “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya, dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.”
Surah Al-Jatsiyah (45:15) : “Barang siapa mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri, dan barang siapa berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan.”
Ayat-ayat ini juga menguatkan bahwa setiap amal perbuatan baik yang dilakukan seseorang akan kembali bermanfaat bagi dirinya, dan sebaliknya, perbuatan jahat akan merugikan dirinya sendiri.
Doa agar dimudahkan untuk berbuat kebaikan:
اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Allahumma a’inni ’ala dzikrika wa syukrika wa husni ’ibadatik
“Ya Allah, bantu lah aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah kepada-Mu dengan baik.”