Kebahagiaan merupakan tujuan hidup bagi setiap individu. Dalam Islam, kebahagiaan tidak hanya terkait dengan kehidupan dunia, tetapi juga kehidupan akhirat. Agama Islam menawarkan pandangan yang menyeluruh mengenai kebahagiaan, yang mencakup kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Di dunia modern seperti saat ini, kebahagiaan orang selalu saja dikaitkan dengan kebahagiaan duniawi, ini tersirat dari beberapa postingan orang yang seakan harta dapat meningkatkan status sosial seseorang. Seperti di platform media sosial seperti Tiktok, Instagram, Meta, X, dan lain sebagainya. Mereka mencoba membuat sebuah konten untuk pamer dunia dengan gaya. Bahkan hal seperti itu yang menjadikan stigma bahwa kebahagiaan sebenarnya muncul ketika kita memiliki banyak harta.
Dalam agama islam setidaknya ada 7 indikator kebahagiaan dalam hidup, lantas apa sajakah itu? artikel ini akan membahas tentang ketujuh indikator tersebut dan berikut ini adalah 7 indikator kebahagiaan dalam hidup menurut agama Islam.
- Hati yang selalu bersyukur,
Hati yang selalu bersyukur memiliki dampak yang besar dalam menciptakan kebahagiaan karena sikap ini menuntun seseorang untuk fokus pada hal-hal positif dalam hidup, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan mental. Dengan mengadopsi sikap hati yang bersyukur, seseorang bisa mengalami peningkatan dalam kualitas hidupnya, merasa lebih puas, tenang, dan akhirnya mencapai kebahagiaan yang lebih mendalam.
Rasa syukur itu sangat berbeda dengan rasa putus asa, beberapa orang menganggap putus asa mereka dengan kata bersyukur dengan apa yang dimiliki, padahal hal tersebut merupakan hal yang berbeda. Bersyukur adalah cara kita melihat dari sisi yang positif tapi tetap tidak menekan ambisi untuk bisa tetap mencari apa yang kita harapkan, sedangkan putus asa adalah hal yang diucapkan seseorang ketika mereka gagal dan tidak pernah ingin mencobanya kembali. Perlu diingat, jangan jadikan rasa putus asa sebagai salah satu bagian dari rasa bersyukur, karena pada dasarnya itu merupakan dua hal yang berbeda.
2. Pasangan yang soleh dan sholehah
Dalam agama Islam, pasangan yang soleh dan sholehah dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam mencapai kebahagiaan dan ketenangan hidup, baik di dunia maupun akhirat.
Pasangan yang soleh dan sholehah menjadi indikator kebahagiaan karena mereka membangun rumah tangga yang didasarkan pada nilai-nilai Islam, saling mendukung dalam kebaikan, dan berusaha mencapai ridha Allah SWT. Kebahagiaan yang mereka rasakan tidak hanya bersifat duniawi tetapi juga berlandaskan spiritualitas dan persiapan untuk kehidupan akhirat.
3. Anak yang Soleh dan Sholehah
Memiliki anak yang soleh dan sholehah bukan hanya membawa kebahagiaan di dunia, tetapi juga menjadi penyebab kebahagiaan di akhirat. Mereka akan membantu orang tua mereka di hari kiamat dan menjadi penolong dalam mencapai surga.
Anak yang soleh dan sholehah adalah aset spiritual yang sangat berharga bagi orang tua dan keluarga. Mereka tidak hanya menjadi sumber kebanggaan dan kebahagiaan di dunia, tetapi juga menjadi penjamin kebahagiaan dan keselamatan di akhirat.
4. Lingkungan yang kondusif
Lingkungan yang kondusif untuk melakukan hal yang positif dapat menciptakan kebahagiaan baik didunia dan diakhirat. Maka dari itu, penting bagi setiap orang untuk bisa memposisikan diri untuk tinggal di lingkungan yang mendukung proses kebaikan tersebut. Sekolah islam merupakan salah satu cara menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif baik itu untuk belajar dan mengaji. Maka dari itu, sekolah berbasis agama islam ini sangat menjadi sekolah favorit bagi orang tua masa kini, mengingat sekolah ini memang mampu memberikan lingkungan yang kondusif dan jauh dari hal hal yang tidak diinginkan.
5. Harta yang halal dan semangat untuk mencari ilmu
Dalam agama Islam, harta yang halal dan semangat untuk mencari ilmu merupakan dua aspek penting yang dapat menjadi indikator kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Harta yang halal dapat memberikan berkah dalam kehidupan. Islam mengajarkan bahwa harta yang halal membawa berkah dalam kehidupan seseorang. Berkah ini dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti kesehatan, ketentraman rumah tangga, dan keberhasilan dalam usaha. Kehidupan yang diberkahi lebih cenderung penuh kebahagiaan. Sedangkan mencari ilmu dengan semangat dapat mengembangan diri dan potensi. Semangat untuk mencari ilmu memungkinkan seseorang untuk terus berkembang dan mengoptimalkan potensinya. Pencapaian dalam belajar dan pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan agama memberikan rasa kepuasan dan kebahagiaan.
Pengelolaan Harta dengan Ilmu: Ilmu yang dimiliki membantu seseorang dalam mengelola harta dengan bijaksana, memastikan bahwa harta tersebut digunakan untuk tujuan yang baik dan benar. Ini bukan hanya membawa kebahagiaan di dunia, tetapi juga pahala di akhirat.
6. Usia yang berkah
Dalam Islam, usia yang berkah sering diartikan sebagai umur yang diisi dengan kebaikan, amal saleh, dan manfaat bagi diri sendiri serta orang lain. Konsep ini dapat menjadi indikator kebahagiaan karena berkahnya usia mencerminkan kualitas hidup yang sejalan dengan prinsip-prinsip keagamaan dan spiritual.
Dalam Islam, kebahagiaan tidak hanya diukur dari materi atau kesenangan duniawi, tetapi lebih pada ketenangan batin, kedekatan dengan Allah, dan kualitas hidup yang dijalani sesuai dengan ajaran agama. Usia yang berkah adalah cerminan dari hidup yang berkualitas ini, sehingga menjadi salah satu indikator penting dari kebahagiaan dalam perspektif Islam.
7. Memperdalam Ilmu agama
Memperdalam ilmu agama dalam Islam adalah salah satu cara untuk mencapai kebahagiaan sejati karena ilmu agama membantu seseorang memahami tujuan hidup, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam.
Dengan memperdalam ilmu agama, seorang Muslim dapat menemukan kebahagiaan yang sejati dan abadi, baik di dunia maupun di akhirat. Ilmu agama menjadi kompas yang menuntun hidup menuju ridha Allah, yang merupakan puncak kebahagiaan dalam Islam.
Di Sekolah Islam Al Masoem Bandung, pemahaman mengenai indikator kebahagiaan menurut agama Islam diajarkan kepada para siswa sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan memahami indikator kebahagiaan tersebut, diharapkan para siswa mampu menjalani kehidupan yang penuh makna dan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dengan memperhatikan indikator kebahagiaan dalam hidup menurut agama Islam, seseorang dapat meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat. Semoga dengan memahami indikator tersebut, setiap individu mampu meraih kebahagiaan yang abadi menurut ajaran Islam.