Ada sebuah dilematis dan drama dalam kehidupan orang tua siswa yaitu ketika anak di sekolah dasar (SD) mendapatkan ranking terus bahkan disebut anak pintar tapi ketika Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas menjadi kurang atau bahkan tidak berprestasi sama sekali. Sebenarnya hal ini lumrah terjadi dalam pendidikan formal seperti pendidikan di Indonesia. Hal ini bisa saja terjadi karena dalam pendidikan formal terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan siswa yang pintar di SD tidak berkinerja baik di SMP dan SMA. Faktor faktor ini umumnya menjadi penyebab utama kenapa siswa di SD lebih pintar dibandingkan saat SMP dan SMA. Namun perlu diingat juga faktor ini belum tentu benar dan harus ada bimbingan dari konseling sekolah untuk mencari tahu penyebab utama kenapa anak lebih berprestasi saat SD dibandingkan di SMP dan SMA, karena setiap individu memiliki problematikanya masing masing. Berikut ini adalah beberapa faktor yang mungkin berperan seperti:
- Perubahan dalam tuntutan akademik: Transisi dari SD ke SMP dan SMA sering kali diiringi dengan peningkatan tuntutan akademik yang lebih kompleks. Materi pelajaran menjadi lebih sulit dan lebih mendalam. Beberapa siswa mungkin tidak siap atau tidak terbiasa dengan perubahan ini, dan oleh karena itu mereka mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kurikulum yang lebih sulit.
- Perbedaan gaya pembelajaran: Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Metode pengajaran di SMP dan SMA mungkin berbeda dengan metode yang digunakan di SD. Jika siswa tidak cocok dengan gaya pembelajaran yang digunakan di tingkat yang lebih tinggi, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan menyerap materi pelajaran.
- Tuntutan sosial dan tekanan sebaya: Di tingkat SMP dan SMA, tekanan sosial dan tekanan sebaya dapat menjadi faktor yang signifikan. Beberapa siswa mungkin mengalami kesulitan dalam menghadapi tekanan ini dan fokus mereka pada akademik dapat terganggu. Hal ini bisa menyebabkan penurunan kinerja mereka meskipun mereka memiliki kemampuan yang baik.
- Kurangnya motivasi atau minat: Pada usia SMP dan SMA, minat dan motivasi siswa dapat berubah. Mereka mungkin mulai menemukan minat baru atau mungkin menghadapi kebingungan dalam menentukan tujuan akademik mereka. Kurangnya motivasi atau minat yang jelas dalam pelajaran dapat menyebabkan penurunan kinerja mereka.
- Faktor eksternal: Beberapa faktor eksternal, seperti masalah pribadi, perubahan lingkungan, atau ketidakstabilan keluarga, dapat mempengaruhi kinerja siswa di SMP dan SMA. Jika siswa mengalami stres atau kesulitan di luar lingkungan akademik, hal tersebut dapat mengganggu fokus dan konsentrasi mereka dalam belajar.
Selain 5 faktor tersebut juga terdapat beberapa faktor lain seperti faktor orang tua dan fokus anak yang sudah berubah dari pada saat sekolah dasar. Namun yang perlu diingat penting untuk dicatat bahwa faktor-faktor ini tidak bersifat mutlak, dan setiap individu mungkin memiliki alasan yang berbeda untuk mengalami penurunan kinerja di tingkat yang lebih tinggi. Adanya dukungan yang memadai dari keluarga, guru, dan lingkungan sekolah dapat membantu siswa mengatasi tantangan tersebut dan mencapai potensi akademik mereka. Sehingga rasa jenuh dan faktor penyebab siswa menjadi turun secara akademis di tingkat Sekolah Menengah Pertama atau SMP dan tingkat Sekolah Menengah Atas atau SMA menjadi turun.