Dalam dinamika kehidupan bermasyarakat, interaksi dengan lawan jenis merupakan hal yang lumrah dan tak terhindarkan. Islam, sebagai agama yang sarat dengan nilai-nilai kemuliaan, memandang pergaulan dengan lawan jenis sebagai sebuah fitrah manusia. Namun, demi menjaga kemuliaan dan martabat manusia, Islam telah menetapkan panduan dan adab tersendiri dalam bergaul dengan lawan jenis. Panduan ini bukan dimaksudkan untuk membatasi atau melarang pergaulan, melainkan untuk menumbuhkan interaksi yang harmonis, saling menghormati, dan terhindar dari fitnah.
Etika pergaulan dengan lawan jenis dalam Islam menekankan pada prinsip-prinsip dasar seperti menjaga pandangan, menghindari khalwat (berduaan), menjaga ucapan dan perilaku, serta senantiasa mengedepankan nilai-nilai kesopanan dan kesantunan. Prinsip-prinsip ini bukan sekadar aturan kaku, melainkan sebagai panduan untuk menciptakan lingkungan yang saling menghormati dan terhindar dari kesalahpahaman. Dan berikut penjelasannya.
Adab Pergaulan dengan Lawan Jenis dalam Agama Islam
Dalam agama islam setidaknya ada 5 adab yang harus diperhatikan dalam beretika dengan lawan jenis. Diantaranya seperti :
- Tidak Berduaan di Tempat Sepi Karena dapat Menimbulkan Fitnah
Hal pertama adab atau etika dalam pergaulan dengan lawan jenis adalah tidak berduaan apalagi di tempat sepi karena dapat menimbulkan fitnah dan kesalahpahaman. Jika memang ingin bertemu dengan teman dengan lawan jenis,carilah tempat yang aman yang tidak akan menjadi sumber fitnah seperti di tempat terbuka dengan jaga jarak yang cukup dan memang tempat umum yang memang terlihat oleh orang lain. Perlu diingat juga pergaulan berbeda jenis memang tidak dipermasalahkan dalam islam selama etika dan adab tetap terjaga dan adab yang paling utama dalam bergaul dengan lawan jenis adalah tidak berduaan bahkan minimal juga harus ada mahramnya yang ikut dalam pertemuan seperti orang tua, kakak kandung atau saudara yang memang dapat menjadi saksi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
- Menjaga pandangan
Adab berteman dengan teman berbeda jenis adalah harus dan wajib menjaga pandangan. Menjaga pandangan dapat membuat seseorang terhindar dari zina pandangan yang kadang secara sengaja atau tidak sengaja dirasakan orang lain yang memang bukan mahram nya. Bahkan Allah SWT berfirman dalam Qs. An Nur ayat 30 :
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ
yang artinya : Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang mereka perbuat. (QS An-Nur: 30)
bahkan dalam beberapa riwayat Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya Dari Jarir bin Abdullah al-Bajali dia bertanya kepada Rasulullah SAW tentang pandangan atau penglihatan (terhadap perempuan) secara tiba-tiba, kemudian beliau memerintahkan untuk memalingkan pandanganku (Riwayat Muslim, Abu Daud, Ahmad, At-Tirmidzi dan An-Nasa’i)
Begitu pula sabda Rasulullah kepada Ali Radhiallahu Anhu, “Wahai Ali, janganlah kamu susulkan pandangan pertamamu dengan pandangan kedua, karena yang dibolehkan untukmu hanya pandangan pertama (yang tidak disengaja) sedang pandangan yang kedua tidak lagi dibolehkan.” (Riwayat Abu Daud)
- Menjaga diri
Etika dalam mengobrol dengan lawan jenis adalah harus bisa saling menjaga diri. Hindari sentuhan sentuhan yang tidak perlu apalagi kepada orang yang bukan muhrimnya. HIndari pandangan mata apa lagi menatap dengan hawa nafsu. Tidak boleh ada sentuhan dari kulit ke kulit, seperti sabda Rasulullah SAW dalam Hadis dijelaskan yang artinya “Sungguh jika kepala seorang laki-laki ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada dia menyentuh seorang perempuan yang tidak halal baginya” HR ath-Thabrani dalam “al-Mu’jamul kabir” no. 486 dan 487
Bahkan etika menjaga diri menjadi sebuah hal yang harus dimiliki setiap muslim, karena sebaik baiknya umat adalah mereka yang mampu menjaga dirinya baik itu dari hawa nafsu dan dari syahwat dunia.
- Menghindari Pembicaraan Tentang Lawan Jenis
Adab yang selanjutnya adalah menghindari pembicaraan tentang lawan jenis. Kadang di dunia modern seperti ini laki laki selalu dengan pintar bersilat lidah dalam memuji perempuan yang bukan mahramnya, rayu rayu dengan perkataan cantik, cakep, ganteng, dan lain sebagainya memang dapat membuat seseorang menjadi senang tapi dalam ajaran islam itu merupakan hal yang tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan perasaan yang lain.
Menghindari pembicaraan tentang lawan jenis juga dapat menciptakan komunikasi yang baik antara kedua belah pihak dan yang pasti tidak akan menimbulkan hal hal lain yang tidak diinginkan.
- Berbusana Sopan dan Menutup Aurat
Berbusana sopan dalam agama islam merupakan keharusan apa lagi menutup aurat. Dalam Hadits Riwayat Abu Daud Rasulullah saw juga menjelaskan mengenai ketentuan menutup aurat dalam hadis berikut.
احْفَظْ عَوْرَتَكَ إِلاَّ مِنْ زَوْجَتِكَ أَوْ مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ
“Jagalah (tutuplah) auratmu kecuali pada istri atau budak yang engkau miliki,” (HR. Abu Daud).
Batasan Aurat Laki laki
Batasan aurat laki laki dan perempuan dijelaskan dalam Batasan aurat laki-laki adalah dari pusar hingga ujung lutut, jika bagian kedua terlihat saat melaksanakan shalat maka shalat yang dikerjakan dianggap batal dan tidak sah.
Penjelasan ini merujuk pada kitab Fathul Qarîb karangan Syekh Muhammad bin Qasim berikut.
وعورة الذكر ما بين سرته وركبته، …؛ وعورة الحُرَّة في الصلاة ما سوى وجهها وكفيها ظهرا وبطنا إلى الكوعين؛
Artinya, “Aurat lelaki (yang wajib ditutupi) ialah anggota tubuh antara pusar hingga lutut,.. dan aurat perempuan dalam salat ialah seluruh anggota tubuh kecuali wajah dan kedua telapak tangannya baik luar maupun dalam hingga batas pergelangan.”
Batasan aurat perempuan
Batasan aurat perempuan tentunya berbeda dengan pandangan aurat laki-laki, dalam ketentuan ini para ulama sepakat bahwasannya aurat perempuan terdapat dalam seluruh tubuh kecuali wajah, telapak tangan hingga pergelangan tangan.
Aurat perempuan juga dijelaskan Allah Swt melalui firman-Nya dalam Al Qur’an surat An Nur ayat 31 berikut :
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اٰبَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ اَوْ اَبْنَاۤءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْٓ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَاۤىِٕهِنَّ اَوْ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التَّابِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَاۤءِ ۖوَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّۗ وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya, “Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.”
Kesimpulan : Etika dan Adab Bergaul dengan Lawan Jenis bukan sekadar aturan kaku, melainkan sebagai panduan untuk menciptakan lingkungan yang saling menghormati dan terhindar dari kesalahpahaman.
Etika pergaulan dengan lawan jenis dalam Islam merupakan pedoman yang penting untuk dipedomani oleh setiap umat muslim. Etika ini bukan sekadar aturan kaku, melainkan sebagai panduan untuk menciptakan lingkungan yang saling menghormati dan terhindar dari kesalahpahaman.
Dengan menerapkan etika-etika tersebut, diharapkan umat muslim dapat bergaul dengan lawan jenis dengan cara yang santun, sopan, dan menjaga kehormatan diri maupun lawan jenis. Hal ini akan berdampak positif bagi kehidupan bermasyarakat, karena akan tercipta lingkungan yang harmonis dan penuh toleransi.
Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan umat muslim dapat bergaul dengan lawan jenis dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam.