Menjadi anak muda usia belasan memang waktu dimana perubahan perubahan sedang terjadi dalam diri. Secara disadari atau tidak, masa remaja itu adalah masa dimana mental seseorang sedang ditempa, semakin bagus tempaan nya maka semakin mengkilap juga hasilnya. Maksudnya semakin sekolah mampu memberikan stimulasi kepada peserta didik usia remaja semakin bagus juga masa depan peserta didik. Begitu juga dalam mendidik mental anak semakin baik cara mendidik anak maka semakin kuat juga mental anak untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 ini.
Generasi anak tahun 2000an atau lebih dikenal dengan generasi Z ini disebut juga Kaum Rebahan karena memang generasi ini merupakan generasi yang paling parah karena pada masa ini adalah masa dimana Teknologi Sedang berjalan dengan sangat kencang, bagaimana tidak revolusi perangkat seluler dari yang tadinya hanya sebuah telepon genggam biasa sebagai alat komunikasi, hingga berubah menjadi sebuah alat serba bisa yang bahkan dengan harga yang sangat terjangkau membuat era generasi rebahan ini menjadi salah satu korban dari kekejaman teknologi dan informasi.
Kekejaman era ini juga berpengaruh kepada kebiasaan dan juga kepada mental seseorang. Jika generasi 80 dan 90an yang sudah beranjak dewasa tidak terlalu berpengaruh dengan perkembangan teknologi dan informasi ini, berbeda dengan generasi Z, generasi EMAS yang sedang dalam fase perkembangan mental, yang diperparah dengan COVID yang selama 2 tahun melibas habis tatanan dunia hingga ke ranah pendidikan. Membuat generasi Rebahan ini semakin “Nyaman” dengan semua keadaan yang ada.
Akibat dari teknologi dan informasi yang semakin menggila, Covid 19 yang merubah konsep pendidikan selama 2 tahun membuat mental siswa generasi Z ini menjadi mental Manja. Terbiasa dengan cekokan teknologi informasi, terbiasa dengan kelas online membuat siswa menjadi MAGER alias Malas Gerak. lantas apa saja ciri mental Manja pada siswa? Berikut listnya :
- Mudah menyerah namun sulit untuk move on
Salah satu ciri utama dari generasi bermental Manja adalah selalu mudah menyerah akan keadaan dan ketika sudah terjatuh mereka tidak mampu untuk bangkit lagi. Padahal hidup adalah sebuah rintangan, dimana kadang diatas kadang dibawah ketika di atas kita harus bisa melihat ke bawah untuk bersyukur, ketika kita dibawah kita harus bisa melihat ke atas untuk bisa memotivasi diri untuk tidak menyerah.
Kondisi lainnya yang memprihatinkan pada mereka generasi bermental Manja adalah tidak bisa move on ketika terjatuh, mungkin bukan tidak bisa tapi sulit untuk move on. Pada dasarnya hidup itu akan terus berjalan, jika kita tidak bisa berdamai dengan masa lalu, kita hanya akan terus terusan melangkah di treadmill, padahal waktu akan terus berjalan tanpa peduli seberapa kamu diam.
Buat anda yang memiliki mental ini, coba untuk berdamai dengan masa lalu, karena hidup akan terus berjalan jika kamu hanya diam maka kamu akan tertinggal. Lets Move On, meskipun sulit tapi lebih baik mengambil langkah awal demi masa depan yang lebih baik.
- Mudah tersulut emosi
Ciri lainnya adalah mudah tersulut emosi, jika anda mengalami 2 gejala ini bisa jadi anda merupakan generasi bermental Manja. Biasanya mereka mudah marah dengan hal yang sepele. Tapi tidak semua orang yang mudah tersulut emosi merupakan mereka yang bermental Manja, bisa jadi karena anda keterlaluan dalam bercanda terhadap orang lain yang malah merugikan orang lain, bisa jadi juga karena sedang masa PMS atau beberapa faktor lainnya.
Namun jika memang mudah emosi karena mental manja, lebih baik cobalah bersabar dan ubah mindset anda yang tadinya Emosi sebagai bentuk penolakan diri menjadi sabar dan tenang untuk mengungkapkan perasaan yang memang mebara. Lagipula setiap masalah tidak akan bisa diselesaikan dengan emosi jiwa. Cobalah berbicara dengan emosi anda sedang mereda, agar anda juga tidak di CAP sebagai seorang yang emosian.
- Tidak mampu mengakui kesalahan
Salah satu kesalahan yang dianggap sombong dan paling dibenci semua orang adalah keangkuhan diri terhadap sebuah kesalahan dan tidak ingin mengakui kesalahan diri. Jika kasus yang terjadi adalah anda disalahkan, mungkin anda bisa tidak menerima lantas bagaimana jika memang anda yang melakukan kesalahan?
Peserta didik bermental Baja akan menghadapi itu dengan menerima semua kesalahan mereka dan meminta maaf, sedangkan mereka yang bermental Manja akan kekeh dengan pendiriannya bahwa dia tidak salah dan tidak ingin mengakui kesalahannya. Efeknya anda yang bermental manja akan memiliki banyak musuh dan akan dijauhi orang lain.
- Takut gagal
Kegagalan itu adalah porsi makannya orang orang sukses. Tentu saja bukan gagal kemudian menyerah, tapi mereka yang gagal dan bangkit lagi. Kegagalan dianggap AIB bagi mereka yang bermental manja. Padahal kegagalan merupakan sebuah langkah awal bagi kita untuk melangkah dan menghindari jalan yang sama. Maka dari itu kegagalan adalah jalan bagi mereka yang bermental Baja.
- Terlalu memikirkan omongan orang lain
Hal yang paling sering dilakukan orang orang atau remaja mental Manja adalah terlalu memikirkan omongan orang lain. Padahal setiap orang memang memiliki hak untuk membicarakan apapun yang ada di pikiran mereka, tapi sebagai seorang yang merdeka anda harus memiliki pendirian untuk mampu menyaring apa yang memang pantas anda dengar dan tidak.
Setidaknya ada 5 tanda bahwa seseorang memiliki mental Manja, apakah kamu masuk ke dalam mental itu? Di Al Masoem mental seorang siswa dituntut, ditempa dan dibukakan dengan berbagai macam hal salah satunya adalah kompetisi antar siswa. Kompetisi ini akan menimbulkan persaingan antar siswa yang dimana akan timbul kompetisi positif yang terus dimonitoring oleh sekolah sebagai lembaga pendidikan.
Dengan adanya program seperti ini, siswa tidak hanya akan aktif tapi juga mulai bergerak dan meninggalkan kebiasaan untuk rebahan. Setiap siswa yang berhasil meraih juga akan mendapatkan beasiswa terbaik dari sekolah yaitu beasiswa kriteria akhlak dimana hadiah utamanya adalah gratis SPP selama 6 Bulan atau 1 Semester. Anda tertarik?