01 eskul 0029

5 Alasan Siswa Benci Pramuka

Siapa diantara kalian yang pernah mengalami Pramuka yang diwajibkan? Saya secara pribadi pernah menjadi “korban” dari pramuka yang diwajibkan di sekolah. Yaitu di sekolah SD negeri dulu, dimana pada setiap hari Sabtu, setiap siswa tidak boleh pulang dan wajib ikut serta pramuka, kalau tidak nanti diskors dan tidak akan mendapatkan nilai dan ada ancaman tidak akan diluluskan dari sekolah ! Bayangkan saja bagaimana siswa tidak takut dengan perkataan seperti itu yang membuat kami sebagai siswa akhirnya mau tidak mau ikut serta dalam pramuka yang memang tidak kami minati.

Lanjut ke SMP dan SMA saya masuk ke Al Masoem, uniknya di Al Masoem tidak ada yang namanya pramuka yang bersifat wajib. Justru pramuka dijadikan sebagai ekstrakurikuler sekolah yang bersifat peminatan. Disini membuat saya berfikir, kenapa di Al Masoem pramuka tidak diwajibkan? Emang seberapa pentingkah pramuka di sekolah? Jika penting kenapa di Al Masoem tidak diwajibkan? Berikut penjelasannya.

Di Al Masoem kami menggunakan konsep memaksimalkan minat dan bakat siswa sehingga mereka diberikan kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri yang terbaik versi mereka. Tidak lucu kan jika seorang anak yang hobi bermain sepak bola untuk disuruh menjadi anggota cerdas cermat? Bisa jadi juga jika anak memiliki minat yang double, tapi pernah tidak membayangkan anak yang hobi taekwondo dia disuruh untuk untuk berenang? Anak yang berminat dan memiliki bakat di sains dan robotik dia disuruh untuk menjadi atlet voli? Konsep pembelajaran di negara kita itu sudah terlalu suram, hingga kurikulum merdeka belajar muncul ke permukaan. Ini sebuah kurikulum yang dimana konsepnya mirip dengan kurikulum Al Ma’soem yaitu memaksimalkan minat dan bakat siswa sesuai dengan peminatan siswa itu sendiri. 

Pernah ada ungkapan dari albert einstein yang bergumam seperti ini 

“Setiap Anak Jenius, Tapi jika anda menilai ikan dari kemampuannya memanjat pohon, seumur hidup dia akan menganggap dirinya bodoh” 

begitu juga Al Masoem, dari PG-TK, SD hingga SMA kami menggunakan konsep yang sama yaitu memaksimalkan minat dan bakat siswa secara maksimal tapi dengan penyetaraan attitude yang sama antara satu siswa dan siswa lainnya. Outputnya adalah siswa bisa menjadi siswa berprestasi sesuai dengan bidangnya masing masing. Tidak akan ada siswa yang dipaksa mengikuti satu hal yang tidak mereka minati kecuali siswa itu sendiri yang terbawa oleh “teman temannya” sendiri dan itu tidak kami rekomendasikan.

Lantas kenapa Pramuka tidak diwajibkan di Al Masoem?

Jawabannya sudah jelas, tidak semua siswa suka pramuka, tidak semua siswa berminat pada pramuka, dan tidak semua siswa ingin ikut serta dalam pramuka. Tapi jika anda bertanya kepada kami apakah pramuka itu penting? Pramuka itu penting untuk membentuk pribadi yang mandiri, membentuk kedisiplinan dan membentuk kerjasama. Dan hal hal seperti itu juga bisa siswa dapatkan pada ekstrakurikuler lain, baik itu ekstrakurikuler olahraga dan seni bahkan IMTAQ dan IPTEK. 

Kenapa banyak siswa yang benci pramuka?

  1. Beberapa siswa menganggap kegiatan pramuka menghambur hamburkan uang

Beberapa siswa menganggap bahwa kegiatan pramuka merupakan kegiatan yang menghambur hamburkan uang, karena memang keperluan dan perlengkapan pramuka itu harus dibeli menggunakan uang. Seperti untuk membeli perlengkapan atau atribut pramuka, belum beli seragamnya. Ditambah lagi dalam pengalaman saya dulu selalu ada iuran setiap minggu untuk membeli perlengkapan pramuka, tapi sekarang saya paham kenapa kakak pembimbing dulu meminta kepada siswa untuk membeli perlengkapan karena memang mereka bukan guru resmi di sekolah saya, tapi memang guru honorer dan sukarelawan yang ingin mengajarkan seni pramuka kepada siswa, terutama siswa SD saya dulu.

  1. Apel di saat panas terik, buat anak generasi Z bikin mager gak sih?

Beberapa siswa mengungkapkan opininya yaitu Apel yang memang dilakukan di siang hari yang sangat terik, parahnya lagi banyak oknum guru yang masih menggunakan kekerasan untuk mengajarkan siswa pramuka. Kekerasan disini bukan kekerasan fisik, tapi seperti membentak dan teriak teriak. Padahal siswa paling benci dengan yang namanya bentakan, padahal jika ingin mendisiplinkan siswa bisa dengan cara yang lain tidak harus menggunakan bentarakan. Bahkan karena ini juga beberapa siswa sampai pingsan dan tidak kuat untuk mengikuti APEL. 

  1. Kegiatan camping yang tidak manusiawi

Ini menjadi pengalaman buruk saya terutama dalam kegiatan pramuka bahkan beberapa anak yang pernah jadi “korban” dari pramuka menganggap ini memang kegiatan yang unfaedah. Bagaimana tidak, dulu di sekolah negeri kami tidak mengenal gender alias laki laki dan perempuan dianggap sama saja. Di Al Masoem hal seperti ini langsung akan menjadi pelanggaran berat, maka dari itu kegiatan seperti ini jika memang ada di CBP camp juga akan dipisah tempat dan lokasi serta ada guru (laki laki untuk mengontrol siswa dan perempuan untuk mengontrol siswi) yang akan mengontrol dan gantian tidur agar tidak ada “interaksi” antara laki laki dan perempuan.

Beda cerita dengan sekolah negeri saya dulu, laki laki dan perempuan disatukan meskipun dalam perkelompokan kami dibedakan, hanya saja yang sangat tidak manusiawi adalah keadaan dari tenda yang kami pakai, tenda setiap siswa itu kapasitas 4-6 orang, maksimal 7 orang itupun orang orang yang langsing. Dalam pengalaman saya dulu di SD kami menggunakan tenda kapasitas pas pasan itu untuk 10 orang, bayangkan bagaimana kami bisa tidur dengan keadaan seperti itu? Akhirnya kami sepakat untuk kertas gunting batu dan yang kalah harus tidur diluar, dan alhamdulilah saya bersama 2 teman saya kebagian tidur di luar tenda. Bahkan pernah di camping terakhir kami malah camping di tempat yang angker karena kesalahan kakak Pramuka yang kesorean datang ke lokasi utama, ya begitulah teman sampai sakit karena “kesambet” selama 1 minggu.  Kegiatan camping ini juga menjadi alasan kenapa banyak siswa yang tidak suka akan pramuka, beberapa orang berpendapat yang sama seperti saya dengan versi mereka masing masing.

  1. Hukuman yang menurut saya sangat tidak baik untuk ditiru

Pernah dalam kegiatan pramuka, kami melakukan kesalahan. Waktu itu memang kakak DKG (Dewan Kerja Galang) membuat peraturan tidak boleh membawa bekal ke acara camping, dulu di daerah Sumedang kami melaksanakan camping pramuka, kebetulan teman saya dikasih bekal oleh orang tuanya, karena ketahuan oleh kakak DKG dan mungkin kakak DKG merasa tidak dihargai (karena sudah memasak makanan yang kurang enak) makanan dari orang tua teman saya langsung dibawa, ditumpahkan di sepatu kakak DKG dan disuruh dimakan langsung tanpa tangan. Kurang sadis? Dalam beberapa forum yang saya muat, ada beberapa “oknum” DKG yang menyuruh anggota pramuka untuk berendam di air kobangan lumpur di malam hari, dan mereka tidak boleh keluar sampai kakak DKG menyuruhnya untuk keluar, dan sialnya mereka berendam hingga subuh dan tidak boleh dibersihkan, efeknya apa? Iya mereka trauma dan sakit. 

  1. Beberapa kasus pramuka malah menghilangkan nyawa pesertanya

Ini yang ramai diperbincangkan selama beberapa tahun lalu, beberapa berita mengungkap sisi lain dari pramuka itu sendiri dari adanya korban jiwa yang meninggal karena skors dari kakak DKG, meninggal karena menyusuri sungai dan lain sebagainya. Ini yang membuat orang tua dan siswa ogah dan khawatir akan pramuka. Karena beberapa sekolah malah menjadikan siswi dan kakak kelas sebagai DKG, padahal pengalaman mereka juga hanya seumur jagung. Berbeda jika yang mengatur dan bertanggung jawab adalah guru yang sudah memiliki lisensi dan pengalaman yang benar akan jauh lebih aman. Al Masoem sendiri mengangkat guru yang memang memiliki pengalaman di pramuka dan paskibra. Selain itu juga kegiatannya tidak aneh aneh seperti camping dan hal hal yang ekstrim. Dan itu benar benar guru bukan DKG atau bahkan senior yang sok sokan paham akan pramuka. Di Al Masoem sendiri pramukanya sering menyabet gelar juara, baik itu juara antara sekolah hingga tingkat Kabupaten atau Kota. Ya intinya meskipun banyak hal Unfaedah dari kegiatan pramuka secara umum, tidak semua pramuka akan seperti itu kok. Tergantung dari sekolahnya juga, itu hanya 5 Alasan Siswa Benci Pramuka versi kami dan pengalaman kami saja sebagai orang yang pernah dipaksa ikut pramuka. Tapi jika anda sekolah di sekolah luar biasa seperti Al Masoem, anda tidak akan mendapatkan hal menyedihkan seperti itu, apalagi camping ke gunung tidak akan pernah.