Jatinangor – Senin (16/4) dalam rangka untuk terus menyambung tali silaturahmi serta untuk selalu mempertahankan semangat mensyiarkan syariat Islam pada masyarakat luas, Yayasan Al Ma’soem Bandung bekerjasama dengan Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung kembali melangsungkan acara “Dakwah Terpadu Titian Ilahi” yang disiarkan secara langsung melalui radio.
Dalam kegiatan tersebut para santri Pesantren Siswa Al Ma’soem (PSAM) berkesempatan juga untuk menunjukan kebolehan mereka dalam Hadroh dan Tahfidz. Menurut Dedi Riantama, penyiar di RRI Bandung, penampilan para peserta santri PSAM sangat menarik dan layak diapresiasi.
“Kami sudah sering melangsungkan kegiatan Dakwah Terpadu Titian Ilahi di Al Ma’soem, dan alhamdulillah reception-nya sangat baik. Penampilan para santri juga sangat menarik dan layak diapresiasi. Selain untuk terus menyambung tali silaturahmi tujuan diadakannya kegiatan ini, kita ingin memperkenalkan para da`i diberbagai daerah ke daerah lainnya dan juga memberikan ilmu pengetahuan khususnya agama Islam,” ungkap Dedi disela-sela acara kegiatan.
Selain para peserta didik, pengelola dan wali santri PSAM turut mengikuti jalannya kegiatan. Kegiatan ikut diramaikan juga dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ust. Itang Rustandi, S.Pd.I., salah satu staff pengajar di PSAM, yang menyampaikan tema “Manusia Wajib Berusaha Maksimal dan Tawakal.”
Wakil Direktur PSAM Bagian Kurikulum Drs. Didin Djahrudin, menyampaikan disela-sela acar kegiatan, “RRI sudah sering menyelenggarakan acara ini di pesantren bahkan sudah menjadi kegiatan rutin disini. Dan alhamdulillah selalu mendapatkan mendapatkan perhatian dan antusiasme yang baik dari para siswa/santri Al Ma’soem.”
Dalam tausiyahnya, Ust. Itang menyampaikan bahwa kita semua harus senantiasa berusaha dan tawakal dalam kehidupan keseharian. “Dalam menjalankan kehidupan, Allah memerintahkan kita untuk terus berusaha memberikan yang terbaik. Manusia terbaik adalah yang terus bergerak, memanfaatkan setiap potensi yang dia miliki untuk kehidupannya. Keseimbangan hidup di dunia dan akhirat haruslah diupayakan, sebagaimana yang sering kita dengar: Berbuatlah untuk duniamu seolah kamu hidup selamanya, dan berbuatlah untuk akhiratmu, seolah kamu mati esok hari.
“Untuk mencapai kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat, kita perlu berusaha dan berupaya atau dengan kata lain, ber-ikhtiar, sebanyak yang kita mampu. Setelah semua ikhtiar kita lakukan, maka saatnyalah kita serahkan semua keputusan kepada Sang Penguasa Hidup, Allah SWT. Penyerahan diri ini disebut sebagai Tawakal,” ungkapnya.