Dewasa ini lembaga pendidikan islam untuk tingkat SMP sudah merajalela, tidak seperti dulu yang dimana mindset orang orang menganggap SMP swasta sebagai sekolah buangan, saat ini SMP swasta seakan menjadi primadona. Bukan hanya SMP swasta kontemporer akan tetapi SMP swasta berbasis agama islam atau sering disebut SMP Islam Terpadu.
Di Bandung sendiri SMP Islam terpadu sangat banyak, bahkan ada beberapa jajaran SMP Islam terpadu favorit siswa dan ada juga beberapa yang baru merintis setelah 2 tahun kemarin diterpa pandemi yang menyikat habis bahkan sampai ke lembaga pendidikan sekalipun.
SMP Islam Terpadu di Bandung
Sekolah Islam Terpadu bisa diartikan sebagai sekolah yang mengimplementasikan konsep pendidikan Islam berlandaskan Al Qur’an dan As Sunnah. SMP Islam terpadu juga bisa diartikan sebagai sebuah sekolah yang berciri khas keagamaan (agama Islam) yang mengintegrasikan antara keilmuan sains dengan Al-Quran melalui pendekatan sebuah pembelajaran keterpaduan Sains dan Al-Quran.
Konsep SMP Islam terpadu juga menunjukan bahwa tujuan pendidikan di SMP Islam ini tidak hanya berpusat pada pendidikan saja, tapi lebih ke pendidikan karakter siswa, pengembangan minat dan bakat siswa, pembelajaran agama serta peran orang tua dalam pendidikan informal dan juga kurikulum sebagai bagian dari pendidikan formal siswa, serta ekstrakurikuler sekolah sebagai dari pendidikan non formal.
Jadi intinya konsep sekolah Islam terpadu adalah lembaga pendidikan yang mampu mengintegrasikan materi keagamaan dengan materi pengetahuan umum dengan visi dan misi yang dapat memaksimalkan dan memadukan kedua hal tersebut dalam sebuah kurikulum. Sehingga siswa tidak hanya pandai dalam pelajaran umum tapi juga mampu bersaing dalam pengetahuan agama islam.
SMP Islam terpadu favorit di Bandung salah satunya adalah SMP Al Masoem. SMP Islam yang memberikan 2 pilihan kepada orang tua siswa, yaitu mengambil fullday atau separuh hari dan boarding school atau pesantren. Keduanya memiliki keunggulan dan sama sama memiliki pelajaran agama yang dicampurkan dengan kurikulum KURTILAS yang disempurnakan. Yang membedakan adalah ketika orang tua mengambil sekolah berpesantren maka siswa akan menginap di asrama yang pada sore hingga malam siswa kembali diberikan pelajaran agama khusus sesuai dengan peminatan siswa.
Tenang saja, di Al Masoem siswa tidak akan terbebani dengan jadwalnya yang padat dan tidak ada jam mengambang (jam kosong) karena Al Masoem bekerja sama dengan guru dan wali kelas untuk menuntaskan pelajaran hingga bel berbunyi dan guru Al Masoem dituntut untuk tidak memberikan Pekerjaan Rumah kepada siswa dan santri.
JIka memang ada semua adalah agar siswa belajar di rumah agar tidak lupa dan biasanya guru tidak pernah menegur siswa yang tidak mengerjakan itu. Tapi bukan berarti siswa bisa acuh dengan tugasnya, karena ketika guru memberikan latihan di rumah bukan karena guru tidak percaya diri dengan pelajarannya akan tetapi juga agar siswa bisa mengulang ngulang sendiri yang semua itu adalah untuk kebaikan siswa itu sendiri.
Di pesantren sendiri siswa dituntut untuk bisa minimal membaca Quran bagi yang masih terbata bata membacanya dan kelas takhosus Tahfidz hingga kitab kuning bagi siswa yang berminat dalam hafalan Al Qur’an.
Siswa yang belum lancar mengaji juga tidak bisa mengambil kelas tahfidz, karena siswa ini dituntut untuk memperbaiki tahsin nya, tapi semua siswa atau santri berhak mengikuti kajian kitab kuning karena kitab kuning menjadi salah satu bagian pelajaran yang wajib diikuti setiap siswa meskipun siswa tidak berminat dalam takhosus kitab kuning.
Kitab yang diajarkan juga ada beberapa seperti : kitab Safinatun Najah, Tijan Ad Darori, Al Jurumiyah, Ta’lim Muta’alim, Sulam At Taufiq, Al Jazariyah, dan lain sebagainya. Pelajaran kitab kuning ini juga diajarkan oleh mereka ustadz yang memang mengerti dan paham dalam bidangnya. Rata rata ustadz Al Masoem adalah lulusan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati dan ada beberapa lulusan kairo dan beberapa universitas islam lainnya.
Untuk mata pelajaran umum juga dilaksanakan setiap Senin hingga Jumat dan hari Sabtu hingga Ahad siswa fullday libur sedangkan siswa yang berstatus sebagai santri diberikan kegiatan seperti ekstrakurikuler Seni dan kitab kuning di hari Sabtu sedangkan pelajaran olahraga dan DESAN pada ahad.