CIPACING – Para siswa SMP/SMA Al Masoem memberikan bantuan korban banjir di dua lokasi, Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang dan Kecamatan Pamanukan Kabupaten Subang.
Kedua mobil bantuan, yang masing-masing mengangkut ratusan dooz air mineral Al Ma’soem, sabun mandi, Rinso, mie instan, dan pakaian, yang diantarkan langsung oleh rombongan siswa Al Ma’soem ke lokasi korban banjir dan para pengungsi yang tengah membutuhkan air bersih, makanan, pakaian, dan bahan kebersihan lainnya. Di Karawang mereka diterima langsung oleh aparat Desa Rawa Gempol Kulon, Kecamatan Cilamaya Wetan. Dan di Subang disambut aparat Desa Rancasari Kecamatan Pamanukan.
“Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian komunitas Al Ma’soem terhadap warga yang tengah menderita akibat bencana. Sekaligus menjadi wahana latihan bagi siswa/santri Pesantren Siswa Al Ma’soem, agar mereka terbiasa peka terhadap nasib yang diderita warga masyarakat. Mereka menghimpun berbagai bentuk sumbangan di lingkungan Al Ma’soem, lalu mereka sendiri yang mengantarkannya ke lokasi bencana, didampingi para wali kelas,” kata Budi Muspepa, Koordinator Imtak-Iptek dan Seni Yayasan Pendidikan Al Ma’soem (YPAM) yang mengantar rombongan ke Dusun Pandawa Desa Rawa Gempol Kulon, Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang, Jum’at akhir pekan lalu.
Rombongan Al Masoem diterima langsung oleh aparat Desa Rawa Gempol Kulon dan relawan setempat. “Di kecamatan ini ada 1.712 rumah yang terterendam banjir, 1.940 KK/4.246 jiwa yang kena dampaknya, 378 orang sakit akibat banjir, dan 135 jiwa terpaksa mengungsi. Ini bencana banjir terparah yang kami alami tahun ini, dengan ketinggian air hingga 120 cm,” ujar Kaur Kesra Desa Rawa Gempol Kulon, Dedi Heryanto.
Yang paling memprihatinkan, selain merendam rumah, bencana ini juga merusak 500 Ha sawah. Seluas 60 Ha di antaranya rusak parah, sehingga para petani mengalami gagal semai. “Kami berterima kasih pada Al Ma’soem yang antusias membantu para korban banjir,” kata Dedi didampingi salah seorang relawan H Yasin. Tingginya curah hujan selama sebulan mengakibatkan Sungai Kesrut dan Kali Bawah meluap hingga mengakibatkan banjir dan merendam 25 kecamatan di sekitar Karawang.(*)