Selain murajaah Al Quran, ada beberapa metode terbaik yang efektif dalam menghafal Al Quran yang biasa dilaksanakan di pondok pesantren. Metode metode tersebut secara umum dilaksanakan di pondok pesantren tradisional hingga modern, sehingga ini bisa jadi bahan referensi anda untuk bisa menjadikan metode menghafal Al Quran ini untuk sebagai bahan pertimbangan untuk memilih pesantren tradisional atau boarding school. Dimana sudah jelas jika pesantren tradisional dan pesantren modern masih menggunakan metode menghafal yang sama yang menjadi perbedaannya hanya sistem pembelajaran dan kurikulumnya saja. Sedangkan metode menghafal Al Quran masih menggunakan metode yang sama dan mirip.
8 Metode menghafal Al Quran yang biasa dilaksanakan di Pesantren
Setidaknya, selain murajaah Al Quran ada 9 metode menghafal Al Quran lainnya yang biasa dilaksanakan di pondok pesantren. Dan berikut adalah 9 metode menghafal Al Quran selain murajaah yang selalu dilaksanakan di pondok pesantren :
1. Metode Menghafal Al Quran dengan sistem Tadabbur:
Metode ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap makna ayat-ayat Al-Quran. Dengan memahami dan merenungkan makna Al-Quran, Anda dapat membantu mengingatnya dengan lebih baik. Cobalah untuk membaca tafsir Al-Quran dan mencari pemahaman lebih lanjut tentang konteks ayat-ayat yang Anda hafal.
2.Metode Menghafal Al Quran dengan sistem Repetisi:
Salah satu cara yang paling umum dan efektif dalam menghafal adalah dengan menggunakan repetisi. Berulang-ulang membaca dan mengulangi ayat-ayat Al-Quran yang ingin Anda hafal dapat membantu mengingatnya dengan baik. Anda dapat membagi waktu harian untuk mengulang ayat-ayat yang telah Anda hafal sebelumnya dan menambahkan ayat-ayat baru.
3. Metode Menghafal Al Quran dengan sistem Tulis dan Baca:
Menulis ayat-ayat Al-Quran secara manual dapat membantu dalam memperkuat ingatan Anda. Tulislah ayat-ayat tersebut di selembar kertas atau buku catatan dengan tangan Anda sendiri. Setelah itu, bacalah secara berulang-ulang sambil melihat tulisan Anda. Proses menulis dan membaca secara bersamaan dapat membantu mengingat ayat-ayat dengan lebih baik.
4. Metode Asosiasi:
Anda dapat menggunakan metode asosiasi untuk membantu mengingat ayat-ayat Al-Quran dengan lebih mudah. Misalnya, Anda dapat menghubungkan ayat-ayat dengan gambaran atau cerita yang dapat membantu Anda mengingat urutan ayat-ayat tersebut. Asosiasi visual atau cerita dapat membantu memperkuat ingatan Anda.
5. Metode Menghafal Al Quran dengan sistem Kelompok Studi:
Bergabung dengan kelompok studi Al-Quran dapat memberikan dukungan dan motivasi tambahan. Anda dapat bertemu dengan teman-teman yang memiliki tujuan yang sama untuk belajar dan menghafal Al-Quran. Dalam kelompok ini, Anda dapat berbagi pengalaman, saling menguji, dan memberikan dukungan satu sama lain dalam proses belajar.
6. Metode Sorogan:
Metode sorogan melibatkan saling membaca ayat-ayat Al-Quran secara berpasangan atau berkelompok. Setiap orang membaca beberapa ayat, kemudian bergantian dengan orang berikutnya. Ini membantu meningkatkan keterampilan membaca Al-Quran dengan lancar dan meningkatkan kefasihan dalam mengingat ayat-ayat.
7. Metode Tahfizh al-Mutsaqqal:
Metode ini melibatkan pembagian Al-Quran menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, seperti juz atau surah. Para santri akan fokus menghafal dan menguasai satu bagian terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke bagian berikutnya. Ini memungkinkan mereka untuk fokus dan memperdalam pemahaman mereka tentang bagian-bagian tertentu dari Al-Quran.
8. Pengulangan Rutin:
Di pesantren, para santri biasanya memiliki jadwal harian yang ketat untuk menghafal Al-Quran. Mereka akan mengulang-ulang ayat-ayat yang telah dihafal setiap hari sebagai bagian dari rutinitas mereka. Pengulangan yang teratur dan konsisten sangat penting dalam mengingat dan mempertahankan hafalan Al-Quran. Di Al Masoem sendiri sistem pengulangan ini dilaksanakan setiap pagi (sebelum dan ba’da subuh) dilanjutkan di jam 7 pagi (untuk tingkat SMP dan pukul 12.30 untuk SMA) serta dilanjutkan lagi pada ba’da magrib hingga sebelum Isya, ini dilaksanakan rutin setiap waktu agar hafalan tidak hanya dimiliki tapi juga bisa dihafalkan hingga di luar kepala santri dan siswa Al Masoem.
9. Pengawasan dan Koreksi:
Di pesantren, ada pengawasan dan koreksi yang ketat terhadap hafalan Al-Quran. Guru atau pengajar akan memantau kemajuan setiap santri, memberikan bimbingan, dan melakukan koreksi jika diperlukan. Hal ini membantu memastikan bahwa hafalan Al-Quran tetap akurat dan terpelihara. Di Al Masoem endiri pengawasan dan koreksi dilaksanakan setiap bulan di akhir bulan, dimana setiap siswa yang mampu mempertahankan atau menambah hafalannya akan mendapatkan reward berupa gratis SPP hingga Gratis Tahunan siswa selama di pesantren.
Selain metode di atas, pesantren juga biasanya menekankan pentingnya pemahaman dan pengamalan Al-Quran. Para santri diajarkan untuk memahami makna dan konteks ayat-ayat Al-Quran, serta menerapkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Metode-metode ini telah terbukti efektif dalam memfasilitasi proses penghafalan Al-Quran di pesantren. Namun, penting juga untuk mencari metode yang paling cocok dengan gaya belajar individu Anda.