29 April 2015 | Dibaca : 1163x | Oleh : Endang Rahmat
Oleh : Endang rahmat, (Guru Bidang studi PAI & Sosiologi SMA Al Ma’soem)
SEKOLAH DAN NYANTRI
“ Pendidikan adalah proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara “.
Demikian apa yang tersirat dari pengertian dan tujuan Pendidikan menurut UU SISDIKNAS No.20 Tahun 2003. Persoalannya apakah pendidikan di Indonesia sudah mengarah kepada tujuan tersebut atau belum? Sebab pada kenyataannya pendidikan di Indonesia masih belum sepenuhnya menerapkan pendidikan yang berkepribadian, berketerampilan (skill), atau bermoral (akhlakul karimah). Sebagian besar sekolah-sekolah di Tanah air pada umumnya masih mengedepankan materi kognitif atau pengetahuan saja tanpa diimbangi kemampuan keterampilan hidup maupun perubahan perilaku (afektif dan psikomotorik) dan akhirnya berdampak pada semakin banyaknya anak-anak muda bangsa kita yang tidak bermoral, anak tidak hormat pada orang tua/guru, genk motor dan begal merajalela, tawuran pelajar, penyebaran narkoba yang tidak terkendali dan perilaku menyimpang lainnya.
Hal inilah yang membuat para orang tua sekarang khawatir dan was-was akan perkembangan jiwa anak-anaknya akibat dari kondisi masyarakat dan kualitas pendidikan yang terjadi di negeri ini yang sudah jauh meninggalkan nilai-nilai moral dan spiritual tersebut, maka para orang tua mulai melirik lembaga pendidikan lain khususnya pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan lulusannya menjadi manusia yang tidak saja memiliki kompetensi keilmuan (kognitif) dan life skill, namun juga mempersiapkan anak-anaknya (baca: santriwan-santriwati) menjadi manusia yang bermoral (berakhlak mulia) dan ber-amar ma’ruf nahy munkar.
Keberadaan pendidikan pesantren sebenarnya bukan sesuatu yang baru bagi dunia pendidikan di Negara kita, mengingat secara historis lembaga ini sudah muncul sejak abad ke-15 atau sejak penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan salah satu keunggulan dari pelopor sistem pendidikan tertua di tanah air ini yaitu mencetak pribadi-pribadi yang bukan saja “muslimin” namun juga menjadi “mukhsinin” , generasi-generasi yang bukan saja cerdas di bidang keilmuan (ilmu agama) namun juga cerdas dalam melihat berbagai situasi dan kondisi sosialnya, terbukti lembaga ini sangat diminati dan semakin menjamur disetiap pelosok negeri, baik di perkotaan maupun di pedesaan dengan berbagai inovasi dan ciri khasnya masing-masing.
Dan salah satu pesantren yang ada di wilayah Bandung Timur tepatnya di daerah Rancaekek terdapat Pesantren yang juga banyak mencetak santriwan dan santriwati yang berprestasi yaitu Pesantren Siswa Al Ma’soem (PSAM). Pesantren ini masih terbatas untuk para siswa-siswi yang menimba ilmu di SMP dan SMA Al Ma’soem dengan maksud untuk memberi layanan kepada para orang tua yang menginginkan anak-anaknya menjadi manusia yang unggul, baik unggul dalam ilmu duniawi maupun ilmu ukhrowi dan hasilnya cukup terbukti, para santri PSAM banyak menjuarai tingkat Nasional dan Internasioanal dalam olimpiade di barbagai bidang disiplin ilmu hasil perrpaduan antara Kurikulum Pendidikan Nasional dan Kurikulum Kepesantrenan khas Al Ma’soem. Insya Allah,…
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Cipacing, 23 April2015