Belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial dan media massa tentang perundingan yang dilakukan di pondok pesantren di Kediri. Perundungan seakan menjadi hal yang selalu terjadi dan terjadi setiap tahunnya, dan yang tercoreng adalah pondok pesantren yang dimana disana juga lah putra putri kita semua dititipkan. Tempat yang seharusnya menjadi media pembelajaran agama malah menjadi tempat terakhir bagi putra putri kita. Tempat yang kita sebagai orang tua amanahkan untuk anak kita mendidik ilmu, malah menjadi tempat bagi putra putri kita menjadi korban kekerasan dari mereka yang menyebut mereka jagoan. Lantas mengapa harus ada perundungan atau bullying di pondok pesantren? Adakah solusi terbaik untuk meminimalisir dan bahkan menghilangkan bullying di pondok pesantren? Dalam artikel ini kita akan membahas secara detail tentang perundungan di pesantren dan bagaimana cara pesantren menyikapi pelaku bully sehingga pondok pesantren itu bisa menjadi pondok pesantren anti bullying.
Pondok Pesantren Anti Bullying
Perundungan atau bullying merupakan permasalahan yang sering terjadi di lingkungan sekolah, termasuk di pondok pesantren. Perundungan atau sering kita sebut bullying adalah perilaku berkelompok yang menggunakan kekuatan mereka untuk merundung satu orang yang terlihat lemah. Mereka para pelaku bullying merasa lebih hebat dan lebih memiliki kekuatan yang lebih karena berkelompok. Maka jika ada pelaku bullying dan mereka bangga akan tindakannya, alangkah baiknya orang tua untuk membawa mereka ke psikiater.
Selain bullying, yang ramai terjadi di sekolah adalah tawuran. Berbeda dengan bullying, tawuran lebih bersifat antar kelompok dan hal seperti ini rutin terjadi di sekolah sekolah pinggiran kota, dan rata rata siswa SMP, SMA dan SMK/STM. Para pelaku tawuran juga sering melakukan aksinya dengan alasan untuk mencari jati diri mereka sendiri, hal yang tidak lumrah seperti ini bukan hal yang bisa dibanggakan, selain bisa menghilangkan masa depan dan membuat para pelaku semakin dekat dengan Allah SWT, beberapa dari para pelaku tawuran memiliki masa depan yang sangat amat suram, terutama ketika mereka harus kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Masih mending jika hanya tangan atau kaki yang hilang, banyak juga diantaranya yang harus meregang nyawa karena melakukan aksi tawuran.
Tawuran dan Bullying Menjadi Momok Orang Tua dan Sekolah
Tawuran dan bullying menjadi momok bagi orang tua dan sekolah baik itu sekolah formal dan pondok pesantren. Maka dari itu menyatakan perang dengan para pelaku tawuran dan bullying wajib kita utarakan dengan beberapa hal salah satunya adalah edukasi untuk saling menghargai. Saling menghargai itu sangat penting, karena itu adalah kunci utama bagaimana bisa hidup damai. Memberikan mindset kepada para peserta didik tentang tidak baik melakukan tindakan bullying dan tindakan tawuran juga bisa menjadi salah satu faktor untuk meminimalisir siswa untuk tidak melakukan tindakan bullying dan tawuran. Tawuran bukan tradisi kita apa lagi perundungan, penting bagi para peserta didik untuk bisa menghindari atau bahkan melawan jika memang menjadi korban bullying. Karena mau bagaimanapun pelaku bullying bukan lagi harus dimaafkan, tapi harus diberikan edukasi dan punishment yang semimbang dengasn perilakunya yang menyimpang.
Pentingnya Memilih Pondok Pesantren Anti Perundungan
Tanpa harus membaca artikel ini juga anda seharusnya paham betapa pentingnya memilih pesantren anti bullying. Karena perundungan dapat memberikan dampak negatif yang signifikan bagi korbannya, seperti:
- Menurunkan rasa percaya diri
- Meningkatkan kecemasan dan depresi
- Mengganggu prestasi belajar
- Menyebabkan trauma
bahkan bisa lebih parah lagi bisa menghilangkan nyawa.
Ada banyak pondok pesantren yang menyajikan program anti perundungan seperti :
- Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta
Pondok Pesantren Darunnajah memiliki program anti perundungan yang disebut “Program Pencegahan dan Penanganan Bullying”. Program ini meliputi:
- Sosialisasi tentang bahaya perundungan kepada seluruh santri dan ustadz/ustadzah
- Pembentukan tim anti perundungan
- Penerapan sanksi tegas bagi pelaku perundungan
- Pemberian pendampingan psikologis bagi korban perundungan
- Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo
Pondok Pesantren Gontor memiliki program anti perundungan yang disebut “Program Ketertiban dan Kedisiplinan”. Program ini meliputi:
- Penerapan disiplin yang ketat bagi seluruh santri
- Pembentukan karakter santri yang berakhlak mulia
- Pemberian sanksi tegas bagi pelaku perundungan
- Pondok Modern Assalam Sukabumi
Pondok Modern Assalam Sukabumi memiliki program anti perundungan yang disebut “Program Pencegahan dan Penanganan Bullying”. Program ini meliputi:
- Sosialisasi tentang bahaya perundungan kepada seluruh santri dan ustadz/ustadzah
- Pembentukan tim anti perundungan
- Penerapan sanksi tegas bagi pelaku perundungan
- Pemberian pendampingan psikologis bagi korban perundungan
- Pondok Pesantren Putri Al-Huda, Cilegon
Pondok Pesantren Putri Al-Huda Cilegon memiliki program anti perundungan yang disebut “Program Zero Bullying”. Program ini meliputi:
- Sosialisasi tentang bahaya perundungan kepada seluruh santri dan ustadzah
- Pembentukan tim anti perundungan
- Penerapan sanksi tegas bagi pelaku perundungan
- Pemberian pendampingan psikologis bagi korban perundungan
- Pondok Pesantren Tahfidz Quran Al-Ikhlas, Depok
Pondok Pesantren Tahfidz Quran Al-Ikhlas Depok memiliki program anti perundungan yang disebut “Program Anti Bullying dan Cyberbullying”. Program ini meliputi:
- Sosialisasi tentang bahaya perundungan dan cyberbullying kepada seluruh santri dan ustadz/ustadzah
- Pembentukan tim anti perundungan
- Penerapan sanksi tegas bagi pelaku perundungan
- Pemberian pendampingan psikologis bagi korban perundungan
Al Masoem Salah Satu Pondok Pesantren yang Menentang Keras Bullying
Pondok Pesantren Al Masoem, yang terletak di Bandung, Jawa Barat, merupakan salah satu pondok pesantren yang menentang keras bullying. Bullying atau perundungan adalah tindakan yang tidak terpuji dan dapat memberikan dampak negatif bagi korbannya. Al Ma’soem pesantren yang menindak tegas para pelaku bullying, ancamannya bukan hanya dikembalikan kepada orang tua tapi lebih parah dari itu, Al Ma’soem akan membantu mengusut dan membawa para pelaku bullying jika ada ke kepolisian. Tidak main main, Al Masoem merupakan lembaga pendidikan yang memiliki prinsip yaitu sekolah untuk sekolah sehingga tindakan tegas seperti ini membuat para pelaku bully jadi takut untuk melakukan bullying di lingkungan Al Masoem. Selain ancaman serius seperti itu juga Al Ma’soem memberikan pendekatan dan edukasi tentang pentingnya hidup rukun dan saling menghargai. Karena konsep seperti itu yang mampu menciptakan lingkungan sekolah dan pesantren yang harmonis tanpa ada perselisihan. SEhingga sampai saat ini sekolah ini menjadi salah satu sekolah yang harum dan bebas dari pelaku bully apa lagi tawuran.