Pramuka telah lama menjadi bagian integral dari pendidikan di Indonesia. Selama puluhan tahun, Pramuka dianggap sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib di sekolah-sekolah di seluruh negeri. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan tentang keharusan Pramuka di sekolah telah menjadi perdebatan hangat di kalangan pendidik, orang tua, dan pemerintah.
Positif dan Negatifnya bagi Siswa Ketika Ekstrakurikuler Pramuka Di Tidakwajibkan Sekolah
Belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial tentang ekstrakurikuler pramuka yang tidak diwajibkan lagi oleh KEMENDIKBUD alasannya sangat jelas yaitu agar siswa bisa memilih ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakatnya masing masing. Lantas bagaimana efek positif dan negatifnya ketika pramuka tidak diwajibkan lagi di sekolah? Berikut ulasannya :
Hal Positif Ketika Pramuka Tidak Diwajibkan di Sekolah
- Pilihan yang Fleksibel:
Salah satu keuntungan utama ketika Pramuka tidak diwajibkan di sekolah adalah memberikan fleksibilitas kepada siswa dan sekolah untuk memilih kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Ini memungkinkan siswa untuk lebih fokus pada bidang-bidang tertentu yang mereka sukai dan dapatkan manfaat yang lebih besar dari pengalaman tersebut.
Al Ma’soem merupakan sekolah yang sudah dari dulu memberikan hal seperti ini sehingga di Al Masoem pramuka tidak diwajibkan dari lama dengan alasan yang sama. Tapi tetap ekstrakurikuler pramuka ada dan peminatnya juga banyak. Bahkan prestasi anak anak pramuka Al Masoem juga cukup bersinar dari tahun ke tahunnya.
- Diversifikasi Kegiatan Ekstrakurikuler:
Tanpa kewajiban Pramuka, sekolah memiliki kesempatan untuk menawarkan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler lainnya, seperti olahraga, seni, sains, dan lain sebagainya. Hal ini dapat membantu memenuhi kebutuhan minat dan bakat siswa secara lebih luas.
Bagi sekolah swasta yang memang memiliki ekstrakurikuler yang beragam mungkin menjadi hal yang biasa bagaimana dengan sekolah negeri? Ini yang menarik, sekolah negeri yang dianggap biasa saja dan bahkan ada yang beberapa tidak memberikan ekstrakurikuler sama sekali, akan berkembang dan mencoba untuk memberikan yang terbaik dan tentu saja mungkin akan ada bantuan dari pemerintah untuk pemeliharaan dan pemaksimalan lahan yang ada untuk kegiatan ekstrakurikuler yang bisa mendukung minat dan bakat siswa ini.
- Pengembangan Keterampilan yang Lebih Spesifik:
Dengan lebih banyak pilihan kegiatan ekstrakurikuler, siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang lebih spesifik sesuai dengan minat mereka. Ini dapat membantu mereka menjadi lebih terampil dan berkembang dalam bidang-bidang tertentu yang mereka pilih.
ADapun alasan jelasnya adalah agar siswa juga bisa merasakan dan memaksimalkan apa yang menjadi minatnya. Karena tidak akan maksimal ketika orang yang berbakat dibidang berenang untuk lomba lari, dan tidak akan bagus ketika anak yang pintar dalam cerdas cermat tapi disuruh karate.
- Peningkatan Motivasi dan Keterlibatan:
Dengan memilih kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat mereka, siswa cenderung lebih termotivasi dan terlibat dalam kegiatan tersebut. Ini dapat meningkatkan kualitas pengalaman mereka di sekolah dan membantu mereka tumbuh dan berkembang secara pribadi.
Al Masoem adalah contoh nyata sekolah yang sudah lama menjadikan ekstrakurikuler sebagai bagian dari peningkatan minat dan bakat yang endingnya? Banyak siswa yang berhasil meraih prestasi belajar yang membanggakan.
Hal Negatif Ketika Pramuka Tidak Diwajibkan di Sekolah
Dibalik sisi positif pasti ada negatifnya, dan berikut adalah empat sisi negatif ketika pramuka tidak diwajibkan di sekolah :
- Pengurangan Kesempatan Belajar Budaya dan Keterampilan Bertahan Hidup:
Pramuka merupakan salah satu kegiatan yang membantu siswa mempelajari berbagai keterampilan praktis, seperti keterampilan bertahan hidup, pertolongan pertama, dan pengetahuan tentang alam. Tanpa keharusan Pramuka, siswa mungkin kehilangan kesempatan untuk belajar hal-hal ini. Sebagai contoh nyata saja Al Masoem tidak mewajibkan ekstrakurikuler pramuka tapi Al Masoem mengganti hal keterampilan seperti itu dengan ekstrakurikuler lain seperti ALMAPALA dan ekstrakurikuler lainnya.
- Kurangnya Pembentukan Karakter dan Nilai-nilai Kepemimpinan:
Pramuka juga membantu dalam pembentukan karakter siswa dan penanaman nilai-nilai kepemimpinan. Tanpa keterlibatan dalam kegiatan ini, siswa mungkin kurang memiliki kesempatan untuk mengembangkan sifat-sifat ini. Meskipun di sekolah swasta hal seperti ini bisa diganti dengan kegiatan lain. Sebagai contoh adalah pendidikan agama, pendekatan edukatif dari guru, sistem poin pelanggaran, sistem hukuman tanpa hukuman fisik dan lain sebagainya.
- Kehilangan Tradisi dan Identitas Sekolah:
Bagi sekolah yang selama ini menjadikan Pramuka sebagai bagian integral dari identitas mereka, penghapusan keharusan Pramuka dapat menyebabkan kehilangan tradisi dan nilai-nilai yang telah lama mereka junjung. Hal ini dapat mempengaruhi citra dan identitas sekolah di mata masyarakat.
- Potensi Menurunnya Keterlibatan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler:
Tanpa keharusan Pramuka, ada potensi bahwa sejumlah siswa mungkin tidak aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler sama sekali. Ini dapat mengurangi keterlibatan siswa dalam kegiatan sekolah secara keseluruhan. Tapi meski begitu itu adalah hak asasi siswa, tidak boleh ada pemaksaan ada sesuatu yang tidak mereka sukai. Karena selain akan menjadi beban juga akan menciptakan pribadi yang takut untuk melangkah.
Kesimpulan
Keputusan tentang apakah Pramuka harus diwajibkan di sekolah merupakan hal yang kompleks dan membutuhkan pertimbangan yang matang. Sementara ada manfaat ketika Pramuka tidak diwajibkan, seperti fleksibilitas dan diversifikasi kegiatan ekstrakurikuler, ada juga kekhawatiran tentang kehilangan kesempatan belajar keterampilan praktis, pembentukan karakter, dan tradisi sekolah.
Penting bagi pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah untuk secara cermat mempertimbangkan pro dan kontra dari kebijakan ini serta memastikan bahwa keputusan yang diambil bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pendidikan siswa secara keseluruhan.