Dalam era yang terus berkembang dengan laju yang cepat, pendidikan menjadi landasan utama bagi kemajuan suatu bangsa. Di tengah gempuran arus modernisasi dan globalisasi, pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam tradisional tetap tegak berdiri dengan tegas memegang teguh nilai-nilai keislaman dan kearifan lokal. Salah satu pesantren yang telah menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi unggul yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam adalah Pesantren Al Masoem.
Terletak di perbatasan Kabupaten Bandung dan Sumedang, Pesantren Al Masoem telah mendedikasikan dirinya dalam menghasilkan para santri yang tidak hanya memiliki keunggulan akademik, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan kesadaran akan tanggung jawab sosial. Didirikan oleh Bp. H. Ma’soem pada tahun 1986, pesantren ini telah menjadi pusat pembelajaran dan pengembangan karakter yang menjadi daya tarik bagi para orang tua yang ingin memberikan pendidikan agama dan moral yang kokoh kepada anak-anak mereka.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai filosofi pendidikan yang diusung oleh Pesantren Al Masoem, meliputi kurikulum yang disesuaikan dengan tuntutan zaman, pendekatan unik dalam pembelajaran agama dan ilmu pengetahuan, serta berbagai program ekstrakurikuler yang mengasah keterampilan dan kepribadian santri. Dengan menelusuri perjalanan penerimaan santri di Pesantren Al Masoem, kita akan memahami bagaimana pesantren ini berperan dalam membentuk individu yang mampu menghadapi kompleksitas dunia modern tanpa mengabaikan akar nilai-nilai tradisional.
Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah Formal dan Kurikulum Kementrian Agama di Pesantren Al Masoem
Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah pendekatan pendidikan yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan lebih banyak kemandirian kepada siswa dalam mengelola proses pembelajaran mereka sendiri, sambil tetap mengacu pada standar kompetensi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sedangkan dalam kurikulum KEMENAG atau Kementerian Agama memiliki kurikulum yang khusus disusun untuk lembaga-lembaga pendidikan agama, termasuk sekolah-sekolah agama, madrasah, dan pesantren. Kurikulum ini bertujuan untuk memberikan pendidikan agama yang komprehensif dan sesuai dengan nilai-nilai Islam serta memenuhi standar pendidikan nasional.
Al Masoem membagi waktu belajar menjadi 2 bagian waktu yaitu pagi hingga sore dan maghrib hingga malam plus sebelum hingga setelah waktu subuh. Pembagian waktu ini yang menjadi pembeda antara Kurikulum Merdeka Belajar dengan Kurikulum KEMENA, karena Al Masoem pada dasarnya merupakan sebuah konsep pendidikan modern berbasis pesantren atau sering disebut sebagai pesantren modern atau juga boarding school.
Pendidikan Karakter yang ditingkatkan dengan Kurikulum Al Masoem
Pendidikan karakter penting karena membentuk dasar-dasar moral, etika, dan nilai-nilai yang membimbing perilaku individu dalam kehidupan sehari-hari. Ini memiliki dampak jauh ke depan, tidak hanya pada perkembangan pribadi, tetapi juga pada masyarakat dan dunia secara keseluruhan.
Pendidikan karakter ini meliputi :
- Pembentukan Akhlak yang Mulia: Pendidikan karakter membantu individu untuk mengembangkan akhlak yang baik dan bermartabat, seperti kejujuran, integritas, keramahan, dan empati. Ini membentuk dasar untuk berinteraksi dengan orang lain dengan sopan santun dan kebaikan hati.
- Pengambilan Keputusan yang Bijaksana: Nilai-nilai yang ditanamkan dalam pendidikan karakter membantu individu dalam mengambil keputusan yang bijaksana dan tepat, baik dalam situasi sederhana maupun kompleks. Mereka menjadi lebih sadar akan akibat dari tindakan mereka terhadap diri sendiri dan orang lain.
- Mendorong Tanggung Jawab Sosial: Pendidikan karakter mengajarkan individu untuk mengenali dan merespons tanggung jawab sosial mereka. Ini mencakup pengertian akan pentingnya memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
- Pembentukan Kepemimpinan yang Baik: Karakter yang kuat menjadi dasar bagi kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang memiliki nilai-nilai positif mampu memimpin dengan contoh, memotivasi orang lain, dan membuat keputusan yang memperhatikan kesejahteraan bersama.
- Menangani Konflik dengan Damai: Pendidikan karakter membantu individu dalam mengembangkan keterampilan penyelesaian konflik yang konstruktif dan damai. Ini melibatkan komunikasi yang efektif, kompromi, dan kemampuan untuk melihat perspektif orang lain.
- Pembentukan Identitas Pribadi yang Kuat: Pendidikan karakter membantu individu dalam mengidentifikasi nilai-nilai yang penting bagi mereka secara pribadi. Ini membantu dalam membentuk identitas yang kuat dan memberikan arahan dalam menghadapi tantangan dan tekanan dari lingkungan luar.
- Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat: Masyarakat yang terdiri dari individu-individu dengan karakter yang baik memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang. Masyarakat yang diisi dengan kerjasama, kepercayaan, dan kesadaran sosial akan lebih stabil dan harmonis.
- Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif: Dalam konteks profesional, karakter yang baik diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif, kolaboratif, dan bermartabat. Karyawan dengan karakter yang baik cenderung berkinerja lebih baik dan berkontribusi positif terhadap tim dan organisasi.
Secara keseluruhan, pendidikan karakter membantu membentuk individu yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan, dari hubungan pribadi hingga interaksi sosial yang lebih luas. Dengan nilai-nilai yang kuat dan moral yang baik, individu menjadi kontributor yang berarti bagi perkembangan masyarakat dan dunia secara keseluruhan.
Di Al Masoem, pendidikan karakter menjadi nilai utama dalam kurikulum khas Al Ma’soem, kurikulum khas Al Ma’soem ini adalah kurikulum yang dibuat sebagai sarana tambahan bagi sekolah untuk mengisi apa yang tidak ada id kurikulum KEMENAG ataupun kurikulum merdeka belajar salah satunya adalah pendidikan karakter yang tinggi dengan nilai nilai agama islam. Maka jangan aneh jika di Al Masoem banyak beasiswa yang memang mengambil dari pendidikan karakter siswanya salah satunya adalah beasiswa kriteria akhlak yang dimana setiap siswa yang mendapatkannya akan mendapatkan gratis SPP hingga 6 bulan.
Pembelajaran Agama dan Ilmu Pengetahuan Umum
Pembelajaran agama di pesantren memiliki peran sentral dalam membentuk pemahaman agama yang mendalam dan mengembangkan karakter yang baik pada para santri. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang memiliki fokus kuat pada ajaran agama, dan pembelajaran agama di pesantren sering kali diintegrasikan dengan kehidupan sehari-hari, mengajarkan tidak hanya teori tetapi juga praktik agama yang benar. Di Al Masoem kami memiliki beberapa pelajaran agama islam yang diberikan kepada para santri, dengan menggunakan metode tilawati, santri dapat mendapatkan beberapa manfaat diantaranya adalah kemudahan santri dalam menghafal Al Quran. Adapun pelajaran agama islam yang bisa didapatkan santri adalah sebagai berikut :
- Studi Al-Quran dan Hadis: Santri biasanya belajar membaca dan memahami Al-Quran serta mempelajari Hadis, yang merupakan perkataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW. Studi ini membantu santri untuk memahami ajaran pokok Islam dan bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Aqidah dan Akhlak: Pembelajaran aqidah (keyakinan) membantu santri memahami dasar-dasar iman dalam Islam, seperti keyakinan kepada Allah, malaikat, kitab-kitab suci, rasul-rasul, hari kiamat, dan takdir. Sementara itu, pembelajaran akhlak mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang harus diterapkan dalam tindakan sehari-hari.
- Fiqh (Hukum Islam): Santri belajar tentang hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan ibadah, muamalah (urusan duniawi), dan lainnya. Mereka mempelajari bagaimana menjalankan ibadah, seperti shalat, puasa, dan zakat, serta bagaimana menghadapi situasi sehari-hari sesuai dengan ajaran Islam.
- Tafsir dan Ulumul Quran: Santri mempelajari tafsir Al-Quran untuk mendalamkan pemahaman tentang ayat-ayat suci dan makna-maknanya. Mereka juga mempelajari ilmu-ilmu yang terkait dengan pemahaman Al-Quran, seperti ilmu tajwid (pengucapan yang benar) dan ilmu qira’at (berbagai gaya membaca Al-Quran).
- Ilmu Hadis: Pembelajaran tentang Hadis melibatkan memahami konteks dan relevansi hadis-hadis tertentu serta bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan.
- Sejarah Islam: Pembelajaran ini membantu santri memahami perjalanan sejarah Islam, perjuangan Nabi Muhammad SAW, dan perkembangan Islam sebagai agama dan peradaban.
- Diskusi dan Kajian Islam Kontemporer: Di beberapa pesantren, terdapat ruang untuk diskusi dan kajian tentang isu-isu kontemporer yang berkaitan dengan Islam, seperti isu sosial, politik, ekonomi, dan teknologi.
- Pembinaan Akhlak: Pendidikan agama di pesantren tidak hanya tentang pengetahuan teoritis, tetapi juga mengajarkan pengembangan akhlak yang baik, seperti kesabaran, toleransi, dan rasa hormat kepada orang lain.
Al Masoem juga menyajikan tahfidz Quran dan Tahsin bagi santri yang memang belum bisa membaca Al Quran.
Ekstrakurikuler yang mengasah keterampilan dan kepribadian santri
Ekstrakurikuler di Pesantren Al Masoem sangat beragam. Ekstrakurikuler merupakan aktivitas di luar kurikulum utama yang memberikan siswa peluang untuk mengembangkan minat, bakat, dan keterampilan di berbagai bidang. Di Al Masoem sendiri ada sekitar 48 Jenis ekstrakurikuler yang dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari jenisnya yaitu ekstrakurikuler Seni, Olahraga, IMTAQ dan IPTEK tergantung dari minat dan bakat siswa dan santri itu sendiri.
Ekstrakurikuler ini memiliki tujuan untuk memperkaya pengalaman siswa di luar kelas dan membantu mereka mengembangkan keterampilan dan minat yang beragam. Penting bagi siswa untuk memilih ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat dan potensi mereka sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara holistik.