3 Juni 2016 | Dibaca : 983x | Oleh : Bambang Irawan
Drs. Muhammad Ridwan
مَنْ يَهْدِالله ُفَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمِن يُضْلِلْ فَلاَ هَادِىَ الله, اَشْهَدُ اَنْ لاَاِلهَ اِلاّالله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَاشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الْمِيْعَادِ. اَمَّا بَعْدُ.
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَيُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ، وَمَنْ يُصَدِّقِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا ،
Jamaah Sholat Jumat Rohimakumullah
Allah s.w.t. berfirman dalam Surat An Nisa ayat 9
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا {9}
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar
Berbicara masalah anak. Anak yang diamanatkan Allah kepada kita, Sungguh kita bertanggung jawab terhadap baik dan buruknya pendidikan mereka. Karena itu, kita semua wajib mendidik anak-anak kita masing-masing, agar menjadi anak-anak yang shaleh. Dalam mencapai cita-cita ini orang tua adalah guru pertama yang harus berusaha membimbing dan mengawasi anak dari perkembangannya sehari-hari. Orang tua sebagai pendidik, berbicara dan bergaullahlah dengan mereka dengan bahasa yang baik, mengawasi agar perkembangan anak selalu mengarah kepada yang baik.
Pendidikan merupakan masalah yang utama, besar nilai dan harganya. Anak itu merupakan amanat Allah SWT kepada orang tuanya. Pendidikan yang baik akan menumbuh-suburkan perkembangan jasmani dan rohaninya yang sehat. Pendidikan itu harus diarahkan kepada agama serta kepribadian dan keluasan ilmu pengetahuan, disamping kesehatan phisikis dan phisikologisnya, dengan memberi teladan, menumbuhkan kepercayaan diri dan kebebasan berfikir yang positif. Jangan sampai pendidikan anak-anak sejak kecil sudah mulai ditakut-takuti, ditekan dan dibelenggu jiwanya dengan faham-faham dogmatisme jahiliah. Sebab kita tahu bahwa anak-anak itu laksana lilin halus yang dapat menerima coretan, atau kamera yang dapat menangkap seluruh gambar di depannya.
Rasulullah saw. bersabda:
كُلُّ مَوْ لُودٍ يُولَدُعَلَى الْفِطْرَةِ وَإِنَّمَا أَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْيُنَصِّرَانِهِ أَوْيُمَجِّسَانِهِ
Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci. Hanya kedua orang tuanya yang mencetak anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi.
Berikan kepada mereka cahaya Islam, sinari jiwa mereka dengan Al Qur’an dan Assunnah, tanamkan kepada mereka rasa cinta kepada Allah dan Rasulnya, pandai memuliakan kedua orang tua, menyayangi sanak saudara, serta semua makhluk Allah di muka bumi. Jadikanlah mereka hamba Allah yang rahmatan lil ‘alamin.
Oleh karena itu Rasulullah saw. bersabda:
مُرُواالصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَابَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيهَا
Perintahkan anak melakuknn shalat, apabila telah mencapai usia tujuh tahun. Kalau sudah berumur sepuluh tahun, sedangkan anak itu tidak melaksanakan perintah maka pukullah dia.
Tentu dengan pukulan yang mendidik bukan mencederai.
Firman Allah dalam surat Luqman ayat 13 dan 17:
وَإِذْقَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَتُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ {13}
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar".
يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَآأَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ اْلأُمُورِ {17}
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
Rasulllah SAW bersabda;
أطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إلىَ الَّحْدِ
tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat
Rusulullah SAW juga pernah bersabda;
عَلِّمُوا أولاَدَكُمْ أَسِّبَاحَةَ وَالرِّمَايَة
“Ajarlah anak-anakmu untuk berenang dan memanah”
Bahkan Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al Anfal ayat;60
وَأَعِدُّوا لَهُم مَّااسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللهِ وَعَدُوَّكُمْ وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لاَتَعْلَمُونَهُمُ اللهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَاتُنْفِقُوا مِن شَىْءٍ فِي سَبِيلِ اللهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَتُظْلَمُونَ {60}
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka (musuh) kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
Hadirin yang dirahmati Allah
Kita ambil Kesimpulan
Ini berarti Allah dan Rasulnya menyuruh kita untuk: mempersiapkan generasi muda Muslim yang kuat. Memiliki keimanan yang mantap, ketaatan yang melekat, memiliki fisik dan mental yang hebat dan ilmu pengetahuan yang banyak manfaat,
Bila mereka memiliki keimanan yang kuat, ilmu yang mantap, mereka akan menjadi seorang muslim yang terhormat, yang disegani oleh musuh Allah yang dilaknat. hingga mereka kelak mampu menjadi para pemimpin dan orang-orang yang melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar.
بَارَكَ الله ُلىِ وَلَكُمْ فىِ القُرْاَنِ الكَرِيْمِ وَنَفَعَنِى وَاِيَّاكُمْ بـِمَا فِيْهِ مِنَ الاَيـَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ الله ُمِـنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ