Masoem (2)

Pendidikan Akademis atau Pengembangan Minat Bakat? Mana yang Lebih Penting?

Selama bertahun tahun kita terus berganti ganti kurikulum, dari kurikulum pertama yaitu kurikulum 1947 kemudian dilakukan evaluasi dan revisi hingga pada kurikulum saat ini kurikulum merdeka belajar yang lebih mengedepankan perkembangan minat dan bakat siswa bukan hanya pendidikan akademis yang membuat beberapa orang terutama di masyarakat luas merasa bingung, kenapa pendidikan akademis dikurangi dan diganti dengan pengembangan minat dan bakat yang lebih signifikan? Memang sepenting apa pengembangan minat bakat dari pada pendidikan akademis kita saat ini?

Pendidikan akademis selalu menjadi bagian dalam setiap kurikulum, dalam kurikulum KTSP dan KURTILAS pendidikan atau nilai nilai akademis menjadi sebuah hal utama yang harus bisa diambil oleh siswa selama belajar di sekolah. Hingga penjurusan IPA IPS dan Bahasa adalah salah satu bentuk bahwa pendidikan akademis memang menonjolkan pendidikan formal yang menurut saya pribadi (tanpa membawa nama lembaga) merupakan hal yang hampa, buang buang waktu dan tidak terlalu penting bagi beberapa siswa. Untuk dasar mungkin penting, karena kita sebagai manusia itu perlu bisa membaca, perlu bisa berhitung, kita juga harus bisa menulis dengan baik dan benar. Karena 3 hal itu merupakan hal dasar yang memang harus dimiliki manusia ditambah untuk saat ini bisa menggunakan PC atau Komputer minimal untuk mengetik di office. Sisanya? Hanya peminatan saja yang memang tidak boleh dipaksakan dengan hal yang disebut dengan kurikulum.

Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu sistem rencana dan pengaturan mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. Intinya kurikulum adalah rencana pembelajaran. Oleh karena itu, semua pihak yang terlibat dan berkaitan langsung dengan fungsi kurikulum ini wajib memahaminya. Kurikulum yang berlaku di Indonesia dari tahun 1947 itu rata rata memberikan pendidikan akademis sebagai nilai utama siswa dalam belajar yang paling parahnya lagi adalah siswa seakan harus bisa melampaui gurunya sendiri. 

Sebagai contoh, apakah guru bahasa Indonesia bisa mengerjakan soal Fisika? Belum tentu, begitu juga guru penjaskes apakah mereka bisa mengerjakan soal bahasa Arab? Tidak juga kan? Lantas kenapa sekolah menuntut anak didiknya untuk bisa menguasai berbagai macam mata pelajaran saat guru saja terbatas pada 1 atau 2 pelajaran saja? Hal yang tidak masuk akal di negara pendidikan ini. Hal yang paling unik adalah dengan kurikulum yang berlaku di kita selama ini dari kurikulum 1947 hingga kurikulum 2013 yang penuh dengan pelajaran pelajaran akademis tidak membuat negara kita maju secara pendataan pendidikan terbaik di setiap tahunnya. Seperti dikutip dari liputan6.com Indonesia pada tahun 2022 ini ada diperingkat 53 dari 77 Negara dengan pendidikan terbaik di Dunia pada tahun 2022. Ini bahkan masih jauh dengan negara tetangga kita seperti Malaysia dan Singapura dimana Malaysia berada di peringkat 38 dan singapura berada di peringkat 21.

Perlu diketahui juga malaysia menggunakan kurikulum yang tidak hanya menekankan pengetahuan teoritis, namun juga fokus terhadap keahlian praktis yang dibutuhkan di dunia kerja. Tujuan hal ini adalah untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja setelah lulus kuliah. Di Malaysia, prosedur keimigrasian sangat mudah dan lancar bagi siswa asing. Maka tidak aneh jika malaysia bisa menjadi negara dengan populasi manusia yang memiliki prospek kerja yang tinggi dan menjadi negara favorit untuk destinasi kuliah, karena selain murah Malaysia juga menggunakan kurikulum pendidikan yang sudah terstandarisasi secara internasional dan Kualitas Pendidikan yang Dijamin Oleh Legislasi. Lantas bagaimana dengan negara kita?

Negara kita berada di peringkat 53 setelah 1 langkah naik dari tadinya di peringkat 54 dunia dengan pendidikan terbaik di Dunia. Lantas apakah itu baik? Jelas tidak, pendidikan kita berarti sangat jauh dengan pendidikan terbaik di dunia saat ini seperti negara Amerika Serikat yang “katanya” menempati tingkat pertama dan Britania Raya di peringkat ke 2 dan Jerman yang berada di peringkat ke 3 besar. Yang menjadi pertanyaan kenapa negara seperti Amerika, Britania Raya dan Jerman bisa menjadi 3 negara dengan peringkat pendidikan terbaik? Dikutip dari mediamazscholar.com ada beberapa alasan kenapa Amerika bisa disebut sebagai negara dengan pendidikan terbaik karena beberapa faktor seperti :

  • Sistem Pembelajaran yang cenderung mengutamakan concern bidang studi
  • Diskusi yang massive sebagai metode belajar
  • Sistem belajar dengan fasilitas yang modern dan canggih
  • Masa Orientasi yang lebih efektif
  • Terdapat kelas khusus bernama “Supplemental Instruction”
  1. Sistem pembelajaran yang mengutama concern bidang studi

Di Amerika sistem dibuat untuk lebih memfokuskan bidang studi yang spesifik dan lebih terarah bagi peserta didik, misalnya seni, sains, teknologi, teknik sampai dengan aspek keilmuan yang lainnya. Hal ini jelas sama dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini yaitu kurikulum merdeka belajar yang lebih pada concern bidang studi siswa dan memaksimalkan minat bakat siswa. Uniknya kurikulum yang berlaku ini mirip dengan kurikulum yang berlaku di Al Masoem selama ini, yaitu mengembangkan minat dan bakat siswa dengan kegiatan ekstrakurikuler dan program sekolah. Selain itu makna Cageur, Bageur, Pinter juga mengambil atau terinspirasi dari sekolah di Jepang yang menggunakan konsep Kesehatan mental dan fisik, Berkarakter unggul dan Pandai dan berprestasi. 

  1. Diskusi yang massive sebagai metode belajar

Salah satu penerapan yang mampu menunjang keberhasilan sistem pendidikan di Amerika adalah dengan mendukung dan memberikan fasilitas kepada siswa untuk gemar membaca dan ketika mereka datang ke kelas mereka sudah memiliki “gambaran” tentang apa yang akan dibahas guru. Siswa juga akan dituntut untuk bisa berdiskusi untuk memecahkan berbagai macam masalah secara bersama sama dengan bantuan dari guru. 

Metode diskusi di sekolah juga merupakan salah satu implementasi pendidikan di Al Masoem, dimana ada beberapa guru yang menggunakan metode seperti ini sebelum mereka memulai sebuah pembelajaran. Uniknya pembelajaran ini memang efektif untuk membantu siswa untuk mampu menalar dan menganalisis dan belajar untuk berkelompok untuk memecahkan sebuah masalah. 

  1. Sistem belajar dengan fasilitas yang modern dan canggih

Sudah tidak aneh jika di negara Paman Sam ini mengutamakan fasilitas belajar yang menggunakan teknologi yang modern. Karena memang dalam beberapa scene di televisi atau di Youtube juga negara paman sam menjadi salah satu negara yang memang maju secara teknologi.

Uniknya menggunakan fasilitas belajar yang modern juga dilakukan di pendidikan Indonesia salah satunya adalah di sekolah terbaik di Bandung yaitu Al Ma’soem. Mungkin tidak usah saya perjelas lagi, dari LAB komputer, Projector, LAB Bahasa, IPA dan beberapa fasilitas pendukung speaking, listening dan lain sebagainya tersedia dengan baik.

  1. Masa Orientasi yang lebih efektif

Hal yang unik di negara Amerika adalah mereka mengedepankan relevansi masa orientasi tersebut dengan cara yang lebih positif, seperti diajak untuk berkeliling mengenal sekolah dan memahami bagaimana cara pengajarannya saat memasuki sekolah nantinya, mendapatkan seminar, kajian sekolah juga bisa memainkan aneka permainan game seru untuk nantinya bisa dijadikan sebagai pengalaman masa orientasi sekolah yang tidak pernah terlupakan

Hal ini mungkin berbanding terbalik dengan potret di negara kita, dimana masih banyak sekolah yang menjadikan masa orientasi siswa untuk hal yang memalukan. Namun itu berbeda dengan Al Masoem, kami menggunakan sistem yang sama yaitu mengedepankan relevansi masa orientasi tersebut dengan cara yang lebih positif, seperti berkeliling sekolah, memperkenalkan berbagai macam ekstrakurikuler sekolah, ada quiz Question and Answer yang biasanya terdapat apresiasi berupa uang jajan, seminar dan lain sebagainya. Asiknya lagi di Al Masoem tidak ada perpeloncoan !

  1. Terdapat kelas khusus bernama “Supplemental Instruction”

Hal yang paling unik yaitu negara paman sam memiliki kegiatan tutor yang dilaksanakan di setiap kelas yang memiliki tujuan untuk mereview kembali pelajaran sebelumnya sebelum melakukan exam week dan ini juga membantu siswa untuk lebih mudah belajar. Dan setiap pembelajaran ini tentu saja diisi oleh leader atau mentor.

Ini seperti apa yang kami lakukan di sekolah berbasis pesantren Al Ma’soem, kami menggunakan metode yang sama namun dengan cara yang sedikit berbeda. Kami memberikan metode muraja’ah terhadap hafalan Al Quran yang dilaksanakan setiap Jumat dan pada jam sore bagi santri Al Masoem.

Selain murajaah untuk metode mereview kembali hafalan Al Quran, Al Masoem juga menggunakan kelas khusus sebagai wadah untuk peminatan siswa. Yang dimana dalam 1 tahun ini, kelas peminatan ini berhasil mencetak puluhan siswa yang berhasil meraih hafalan Quran yang lebih tinggi dari target yayasan dan juga puluhan siswa Al Masoem yang sudah mulai mengisi kegiatan diseminasi dengan Public Speaking menggunakan bahasa Inggris dan Arab.

Jadi antara Pendidikan akademis dan Pengembangan minat bakat mana yang lebih penting?