Penyuluhan Kebersihan Gigi Anak SD Al Ma'soem Oleh FKG UNPAD

Mempersiapkan Peserta Didik dalam Era Global di Sekolah dan Pesantren

Dalam dunia yang semakin terhubung dan saling bergantung pada teknologi dan internet, persiapan peserta didik menjadi semakin penting dalam menghadapi era global yang penuh dengan perubahan dan kompleksitas. Sekolah dan pesantren memiliki peran krusial dalam membekali generasi muda dengan keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk berhasil beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan global yang beragam. Tantangan yang dihadapi pun tidak ringan, namun dengan tantangan datang pula peluang untuk membentuk individu yang mampu menghadapi dinamika global dengan penuh percaya diri dan pemahaman yang mendalam.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas berbagai strategi dan pendekatan yang dapat diambil oleh lembaga pendidikan, baik sekolah maupun pesantren, untuk menjembatani kesenjangan antara pembelajaran tradisional dan tuntutan era global. Dari penerapan kurikulum yang relevan hingga pengembangan keterampilan abad ke-21, kita akan menjelajahi bagaimana pendidikan dapat menjadi landasan kuat bagi peserta didik untuk meraih kesuksesan dalam lingkungan global yang semakin kompleks dan beragam. Mari kita selami bersama bagaimana persiapan peserta didik dalam era global bukan hanya tentang mencari solusi atas tantangan, tetapi juga tentang menggali peluang untuk berkembang dan berkontribusi dalam skala yang lebih luas.

Mempersiapkan Peserta Didik dalam Era Global di Sekolah dan Pesantren

Menyiapkan peserta didik untuk berkembang dalam era global merupakan tugas yang penting dan kompleks bagi sekolah dan pesantren. Era global ditandai dengan cepatnya perkembangan teknologi, interkoneksi antar budaya, dan tuntutan kompetensi yang lebih luas. Tidak mampu beradaptasi dengan era global dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada individu.Setidaknya ada beberapa efek negatif jika anda tidak bisa ikut beradaptasi dalam era global, diantaranya adalah keterbatasan peluang seseorang untuk bisa maju dalam karir dan pendidikan dan juga beberapa hal lainnya seperti akan menjadi individu yang akan terisolasi secara sosial. Kesulitan beradaptasi dengan era global dapat menghasilkan dampak yang merugikan bagi individu, terutama dalam hal peluang dan konektivitas sosial. Oleh karena itu, kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan global menjadi keterampilan yang penting dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin terkoneksi dan kompleks. Maka dari itu penting bagi kita untuk bisa mempersiapkan diri dengan cara mempersiapkan diri dalam Era Global di Sekolah dan Pesantren

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh sekolah dan pesantren untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan era global:

  1. Kurikulum yang Relevan:

Desain kurikulum yang mencakup keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kreativitas, kritis berpikir, komunikasi, dan kolaborasi. Integrasikan mata pelajaran tradisional dengan pelajaran yang menekankan pemahaman teknologi, keberagaman budaya, dan literasi digital.

  1. Bahasa Asing: 

Ajarkan setidaknya satu bahasa asing secara intensif, seperti bahasa Inggris, karena bahasa ini merupakan bahasa internasional dalam komunikasi global dan bisnis. Di sekolah plus pesantren biasanya tidak hanya bahasa inggris yang diajarkan tapi juga beberapa bahasa asing yang memang memiliki potensi di masa depan seperti bahasa Inggris, Mandarin, Korea, Jerman, Arab dan lain sebagainya. 

  1. Teknologi dan Literasi Digital:

Sediakan akses terhadap teknologi dan ajarkan keterampilan dasar penggunaan komputer, internet, serta pengelolaan informasi online dengan bijak.

  1. Pemahaman Budaya Global:

Kenalkan peserta didik pada berbagai budaya dan perspektif global melalui literatur, seni, sejarah, dan studi kasus internasional. Ini akan membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan budaya dan nilai.

  1. Pelatihan Keterampilan Soft Skills:

Fokus pada pengembangan keterampilan interpersonal seperti kepemimpinan, kerjasama tim, adaptabilitas, dan kemampuan berkomunikasi yang efektif. Di sekolah secara umum siswa diwadahi dengan Organisasi siswa tapi di sekolah plus pesantren siswa diberikan beberapa wadah yang cukup lebih banyak seperti adanya DESAN atau dewan santri dan organisasi lainnya.

  1. Pendidikan Karakter:

Tekankan pada nilai-nilai etika, tanggung jawab sosial, empati, dan toleransi. Hal ini akan membantu peserta didik menjadi individu yang bertanggung jawab dan peka terhadap kebutuhan masyarakat global. Tidak heran jika sekolah pesantren sangat tinggi dalam mendalami pendidikan karakter. Bahkan beberapa sekolah berpesantren menjadikan pendidikan karakter menjadi nilai jual utama dalam sekolah tersebut dan bagaimana hasilnya? Jelas lulusan dari sekolah dengan pendidikan karakter yang tinggi jauh lebih memiliki attitude yang baik dibandingkan dengan sekolah yang tidak menjadikan pendidikan karakter sebagai bagian kurikulumnya.

  1. Program Penuh Bahasa:

Sediakan program pembelajaran yang menggunakan bahasa asing sebagai bahasa pengantar. Ini dapat membantu peserta didik beradaptasi dengan lingkungan yang lebih global. Di Al Masoem program bahasa bisa dijadikan ekstrakurikuler bahasa dan juga dijadikan sebagai bagian dari keseharian siswa dan santri. Seperti ada program English day yang diadakan setiap hari kamis dan Jumat Arab yaitu penggunaan bahasa Arab di hari jumat. Selain itu beberapa siswa ditampilkan untuk bisa menunjukkan performa mereka dalam bahasa disetiap diseminasi di hari senin. Ini adalah bukti bahwa program bahasa di Al Masoem berjalan dengan baik.

  1. Studi Internasional dan Pertukaran Budaya:

Fasilitasi kesempatan untuk studi internasional atau pertukaran budaya, yang akan memungkinkan peserta didik merasakan langsung berbagai realitas global.

  1. Pengembangan Kreativitas:

Dorong eksplorasi dan ekspresi kreatif melalui seni, musik, drama, dan aktivitas lainnya yang dapat merangsang imajinasi dan kreativitas peserta didik. Di Al Masoem siswa diberikan waktu untuk performance yaitu pada hari selasa dan Rabu. Karena hari itu adalah hari dari OSIS untuk bisa membuat sebuah event siswa di sekolah dimana siswa bisa mengungkapkan minat dan bakat mereka di gedung amphitheater. 

  1. Pelatihan Kewirausahaan:

Ajarkan keterampilan kewirausahaan untuk membantu peserta didik memahami bagaimana mengidentifikasi peluang, mengelola risiko, dan mengembangkan ide menjadi produk atau layanan yang bernilai.

  1. Pengembangan Kemandirian:

Ajarkan kemandirian dalam belajar, termasuk bagaimana mencari informasi, mengembangkan keterampilan baru, dan mengelola waktu dengan efektif.

  1. Pengembangan Jiwa Riset:

Dorong peserta didik untuk mengembangkan jiwa riset dengan mendorong mereka untuk mengajukan pertanyaan, menggali informasi, dan menganalisis data secara kritis.

  1. Pemberian Tugas Proyek Global:

Berikan tugas proyek yang melibatkan kolaborasi dengan siswa dari berbagai negara atau budaya untuk mengembangkan pemahaman tentang tantangan global dan mencari solusi bersama.

  1. Mentoring dan Bimbingan Karir:

Sediakan dukungan dalam bentuk mentoring dan bimbingan karir untuk membantu peserta didik merencanakan jalur karir internasional yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Dengan menggabungkan pendekatan pendidikan tradisional dan elemen-elemen modern yang relevan, sekolah dan pesantren dapat membantu peserta didik mempersiapkan diri dengan baik untuk sukses dalam era global yang cepat berubah.