Kepercayaan diri adalah hal yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang, khususnya bagi para siswa. Dengan percaya diri, para siswa dapat mengembangkan potensi secara optimal. Mereka bisa mengungkapkan pendapatnya, menentukan pilihan, berani bertindak, tidak minder dan hal-hal lainnya dengan baik bila memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Dapat dibilang, percaya diri adalah bekal dasar dari sebuah kesuksesan.
Faktanya, rasa percaya diri bukanlah terbentuk dari sejak lahir, melainkan sebuah proses dalam hidup. Jadi untuk membangun hal tersebut dibutuhkan bangunan pengalaman yang terus dibangun, baik ketika berinteraksi dengan lingkungan lama dan lingkungan baru. Peran orang tua memegang andil yang besar dalam membangun pondasi kepercayaan diri anak. Orang tua dapat mengajarkan bagaimana caranya berinteraksi, caranya bertindak, caranya bertanggung jawab dan hal lainnya. Esensi dari hal tersebut adalah memupuk keberanian dan bisa mengksplorasi diri sembari diiringi rasa tanggung jawab atas pilihan yang diambilnya.
Dalam lingkungan sekolah, kepercayaan diri dalam siswa mulai diuji bersama siswa lainnya. Ketika di kelas, rasa percaya diri dapat ditampilkan dengan cara berani bertanya, berani untuk berpendapat, berani untuk tampil di depan kelas, tidak mencontek dan lain sebagainya. Dari beberapa contoh yang disebutkan tadi, dapat dilihat bahwa wujud dari kepercayaan diri siswa adalah tindakan yang bernuansa positif. Ketika siswa mulai berani bertindak secara negatif, guru dapat mengarahkan siswa tersebut agar mematuhi tata tertib yang berlaku.
Di Yayasan Al Ma’soem, memiliki rasa percaya diri adalah salah satu sifat yang akan terus digaungkan oleh setiap guru atau wali kelas kepada murid-muridnya. Di sepanjang waktu pembelajaran di sekolah, banyak peluang para siswa Al Ma’soem untuk melatih kepercayaan diri. Contohnya ketika di kelas, siswa Al Ma’soem diajak untuk aktif dalam pembelajaran seperti bertanya atau menanggapi pertanyaan guru.
Ketika diberi kesempatan untuk maju di depan kelas, ambil kesempatan tersebut dengan berani. Ketika momen ulangan tiba, siswa Al Ma’soem tidak mencoba untuk mencontek dan fokus pada kemampuan diri sendiri. Terkadang hal-hal kecil tersebut yang tidak disadari mampu membangun rasa percaya diri.
Salah satu momen penting bagi siswa Al Ma’soem adalah ketika terdapat sebuah perlombaan atau kompetisi. Yayasan Al Ma’soem menerapakan fasilitas bebas DOP bagi siswa teladan dari kriteria akhlak dan siswa yang berprestasi. Baik itu prestasi bidang IPTEK, IMTAQ, Olah Raga dan Seni masuk dalam kriteria prestasi. Pastikan kompetisi tersebut minimal berada pada tingkat kota/kabupaten, diselenggarakan oleh penyelenggara yang sudah banyak dikenal dan menjuarai minimal juara 1.
Ketika momen perlombaan semakin dekat, pihak sekolah Al Ma’soem akan menyediakan pendampingan dan mempersiapkan diri agar lebih siap dalam lomba tersebut. Disini bentuk kepercayaan diri yang dapat terlihat adalah mengikuti proses tersebut dengan penuh semangat dan keyakinan yang tinggi bahwa target juara dapat tercapai.
Ketika di luar kelas, misalnya kegiatan ekstrakurikuler, bentuk kepercayaan diri yang terlihat adalah mengikuti segala pelatihan maupun petunjuk dari guru ekskul atau pelatih dengan senang hati dan semangat yang tinggi. Bisa mengeluarkan segala kemampuan yang dimiliki ketika berlatih bisa menjadi nilai positifi yang diilihat oleh pelatih, yang contohnya ditunjuk menjadi ketua tim. Membawa aura positif pada tim ekskul ketika masa perlombaan juga bentuk percaya diri yang penting, karena kekompakan tim adalah salah satu kunci kemenangan.
Itulah beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh siswa Al Ma’soem dalam meningkatkan kepercayaan diri. Rasa percaya diri adalah sala satu bekal utama ketika dewasa untuk menghadapi apapun, baik di kehidupan sehari-hari maupun ketika di dunia kerja. Untuk itu, mengasah rasa percaya diri adalah perjuangan yang harus terus dilakukan tidak hanya oleh para siswa, tetapi juga semua orang.
Penulis: Gumilar Ganda