Menyekolahkan anak adalah langkah penting dalam perjalanan pendidikan mereka. Selain memilih sekolah yang tepat, penting bagi orang tua untuk memahami potensi diri anak mereka. Setiap anak memiliki potensi unik yang perlu ditemukan, dipahami, dan dikembangkan. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana pandangan orang tua dan guru mengenai potensi diri anak?
Maka dari itu, di artikel ini kita akan membahas potensi diri anak dari perspektif orang tua dan guru. Harapannya ini bisa membuka pikiran kita mengenai apa yang bisa dilakukan untuk terus mengasah potensi sang anak. Selamat membaca!
Perbedaan Perspektif Orang Tua Dan Guru
Perspektif orang tua dan guru dalam melihat potensi diri anak dapat berbeda dalam beberapa aspek. Berikut adalah beberapa perbedaan yang mungkin terjadi:
Pendekatan Personal
Orang tua cenderung melihat potensi diri anak mereka dari sudut pandang pribadi dan emosional. Mereka mungkin melihat anak mereka sebagai individu yang unik dengan bakat, minat dan kelebihan yang mereka kenal sejak lahir. Orang tua juga cenderung mengenal karakter, kepribadian dan kecendurungan anak mereka lebih dalam karena mereka menghabiskan banyak waktu bersama anak mereka sejak lahir.
Di sisi lain, guru melihat potensi diri anak dari sudut pandang akademik dan pengajaran. Mereka mungkin menilai kemampuan akademik, keterampilan dan prestasi anak dalam konteks kurikulum sekolah dan standar pembelajaran yang telah ditetapkan. Guru juga mungkin melihat potensi anak dalam hal interaksi sosial dan keterlibatan dalam lingkungan sekolah.
Waktu Pengamatan
Orang tua biasanya memiliki waktu pengamatan yang lebih lama terhadap anak mereka sepanjang hari, baik di rumah maupun di luar rumah. Mereka dapat melihat perkembangan anak dari waktu ke waktu dan mengenali perubahan dalam minat, bakat dan potensi anak seiring bertambahnya usia.
Sebaliknya, guru biasanya memiliki waktu pengamatan yang terbatas dalam konteksi lingkungan sekolah. Mereka mungkin melihat potensi diri anak dalam waktu yang terbatas, misalnya selama satu semester atau satu tahun ajaran. Namun, guru dapat mengamati potensi anak dalam interaksi dengan teman sebaya, partisipasi dalam kegiatan sekolah dan prestasi akademik dalam lingkungan pendidikan.
Peran dan Tanggung Jawab
Orang tua memiliki peran dan tanggung jawab yang lebih holistik dalam mengasuh anak mereka secara menyeluruh, termasuk aspek fisik, emosional, sosial dan spiritual. Mereka bertanggung jawab atas perkembangan keseluruhan anak dan membimbing mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, guru memiliki peran yang lebih terfokus pada pengajaran dan pendidikan formal. Mereka bertanggung jawab untuk mengajar dan membimbing anak dalam pencapaian akademik, mengembangkan keterampilan dan pengetahuan, dan mempersiapkan anak untuk masa depan mereka. Guru juga bertanggung jawab untuk mengukur dan menilai kemajuan akademik anak sesuai dengan kurikulum dan standar pembelajaran yang ditetapkan.
Mengetahui perspektif orang tua dan guru mengenai potensi anak dapat memberikan kita pesan penting. Apa itu? Bahwa kedua pandangan tersebut dapat saling melengkapi dan bekerja sama untuk mengoptimalkan potensi diri anak. Kolaborasi yang baik antara orang tua dan guru dapat membantu anak menghadapi tantangan dan memaksimalkan potensi mereka dalam berbagai aspek kehidupan.
Inilah yang diterapkan oleh Yayasan Al Ma’soem dalam mengenali potensi diri anak sejak awal pendaftaran calon siswa yaitu mengadakan tes psikotes dan tes wawancara. Tes ini adalah salah satu alur yang wajib dilalui oleh calon siswa sebelum menjadi siswa Al Ma’soem. Tidak perlu khawatir, tes yang dilakukan hanya ingin mencari tahu minat dan bakat yang dimiliki oleh anak. Orang tua dapat memberikan pandangannya dalam sesi wawancara yang bisa dilakukan secara offline ataupun online.
Penulis: Gumilar Ganda