Dsc02925

Kisah Sukses Al Ma’soem Bandung yang Menerapkan Peraturan Wajib Membawa Tumbler

Islamic Al Ma’soem Boarding School Bandung atau lebih dikenal dengan Yayasan Al Ma’soem Bandung, menjadi salah satu contoh pesantren modern yang memperkenalkan kebijakan lingkungan yang inovatif. Dengan menerapkan peraturan wajib membawa tumbler, sekolah ini telah sukses menciptakan dampak besar dalam membentuk kesadaran lingkungan di kalangan siswa.

Al Ma’soem Boarding School di Bandung menerapkan kebijakan wajib membawa tumbler sebagai bagian dari program lingkungan sekolah. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai serta mendukung upaya pengelolaan sampah di lingkungan sekolah. Berkat peraturan ini, setiap siswa yang memasuki area sekolah wajib membawa tumbler pribadi untuk mengkonsumsi air minum. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya sekolah untuk membentuk karakter dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sejak dini.

Program ini sudah berlaku sejak tahun 2021 pasca pandemi covid 19, bahkan dari tahun 2009 juga Al Masoem sudah membuat kebijakan anti sampah plastik, hal ini diperkuat dengan upaya Al Masoem dalam meminimalisir para pedagang kantin untuk menggunakan alat makan plastik sekali pakai, hal ini selain dapat meminimalisir penyakit seperti kanker, hepatitis, pembekakan hati bahkan sampai penyakit seperti gangguan pertumbuhan pada anak. 

Kebijakan Al Masoem ini juga membantu dan mempermudah petugas kebersihan dalam memilah sampah plastik, mengingat sampah plastik merupakan limbah yang sukar untuk terurai maka proses daur ulang akan dilakukan. Proses daur ulang ini yang kadang menghambat petugas kebersihan, sehingga dengan adanya kebijakan seperti ini maka petugas kebersihan juga lebih bisa berfokus pada pekerjaan inti mereka. Selain itu, dengan adanya kebijakan ini sampah plastik di Al Masoem dapat ditekan sehingga limbah plastik di sekolah berbasis pondok pesantren ini dapat diminimalisir hingga 80%.

Dampak dari kebijakan ini sangat signifikan. Selain mengurangi sampah plastik sekali pakai, siswa-siswa Al Masoem Bandung juga jadi lebih sadar akan pentingnya menggunakan wadah minum yang ramah lingkungan. Mereka juga terbiasa untuk selalu membawa tumbler kemanapun mereka pergi, sehingga mengurangi konsumsi air minum dari botol plastik sekali pakai. Inisiatif ini juga telah menginspirasi sekolah-sekolah lain di Bandung untuk mengadopsi kebijakan serupa.

Selain dampak positif bagi lingkungan, kebijakan wajib membawa tumbler juga menciptakan suasana sekolah yang lebih bersih dan tertata. Kebiasaan membawa tumbler juga menciptakan pola pikir yang lebih peduli terhadap alam dan lingkungan. Terlebih lagi, upaya ini juga telah memberikan contoh positif bagi masyarakat sekitar sekolah.

Yang paling penting dari program membawa tumbler ke sekolah ini adalah program ini dapat membantu pembentukan karakter Disiplin dan Tanggung Jawab. Hal ini diperkuat dengan program Al Ma’soem itu sendiri yaitu membentuk generasi yang cageur bageur pinter artinya Al Ma’soem mengharapkan setiap siswa dan santri bisa menjadi santri yang sehat, berbudi pekerti dan juga pandai. Lantas apa hubungannya dengan tumbler dan alat makan yang dibawa sendiri? Sudah sangat jelas, tumbler yang dipakai sendiri, dicuci sendiri dan beli sendiri dapat membuat siswa dan santri lebih disiplin dalam merawat dan membawa tumbler setiap hari. Mereka juga akan merasa bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan pesantren. Ditambah lagi dengan program ini mereka lebih bisa terhindar dari penyakit penyakit menular yang disebabkan oleh plastik terutama plastik yang mengandung BPA.

Sebagai salah satu pesantren modern di Bandung, Al Ma’soem Boarding School telah memberikan contoh nyata bahwa upaya kecil seperti kebijakan wajib membawa tumbler bisa menciptakan dampak besar bagi lingkungan. Hal ini juga menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengambil langkah nyata dalam melestarikan lingkungan.

Dengan keberhasilan implementasi peraturan wajib membawa tumbler di Al Ma’soem Boarding School, diharapkan sekolah lain di Bandung maupun di seluruh Indonesia dapat terinspirasi untuk mengambil langkah serupa dalam mendukung kepedulian terhadap lingkungan hidup.