Kegiatan Al Masoem (16)

Ciri Khas Pesantren di Indonesia

Setiap sekolah memiliki ciri khasnya masing masing seperti sekolah formal negeri yang memiliki seragam yang unik yaitu putih merah untuk SD, putih biru untuk SMP dan putih Abu untuk SMA, dari segi pendidikan juga lebih mendalami pendidikan umum yang akan “diujikan, dalam ujian akhir. Dalam pendidikan boarding school memiliki ciri khas lainnya yang dimana rata rata siswa dan santrinya memiliki aktivitasnya masing masing, karena rata rata boarding school emmang memaksimalkan siswa dan santrinya untuk memiliki skill yang bisa berguna bagi masa depan mereka, ditambah dengan pendidikan yang bersifat campuran yaitu pemaksimalan antara pendidikan formal dan pendidikan agama. Sistem pendidikan HIBRID ini yang menjadi ciri khas utama dari pendidikan boarding school, lantas bagaimana dengan pesantren? 

Berikut adalah beberapa ciri khas yang umumnya terkait dengan pesantren di Indonesia:

  1. Pendidikan Agama: Pesantren dikenal karena memberikan pendidikan agama yang mendalam kepada santrinya. Pendidikan agama meliputi pemahaman Al-Qur’an, hadis, fiqh (hukum Islam), aqidah (keyakinan), dan nilai-nilai moral.
  2. Pengajaran Tradisional: Pesantren sering mengadopsi metode pengajaran tradisional yang melibatkan hafalan, diskusi, dan pengajian. Para santri biasanya belajar langsung dari para ulama atau kyai yang berpengalaman dalam bidang agama.
  3. Penghormatan terhadap Ulama: Pesantren memegang peranan penting dalam menghormati dan menghargai para ulama atau kyai sebagai pemimpin rohani dan intelektual. Mereka memiliki otoritas dalam memberikan petunjuk agama dan bimbingan spiritual kepada santri.
  4. Kehidupan Komunal: Pesantren merupakan komunitas yang hidup bersama, di mana santri tinggal dan belajar dalam lingkungan yang terorganisir. Kehidupan komunal ini mendorong solidaritas, kerjasama, dan pembentukan ikatan persaudaraan di antara santri.
  5. Disiplin dan Tertib: Pesantren menerapkan aturan dan tata tertib yang ketat untuk menciptakan lingkungan belajar yang terstruktur. Santri diharapkan untuk mengikuti aturan-aturan tersebut, termasuk dalam hal waktu, pakaian, perilaku, dan ibadah.
  6. Pemberian Nama Santri: Di banyak pesantren, santri diberikan nama baru atau “nama pesantren” setelah bergabung. Ini merupakan tradisi yang menggambarkan pengabdian dan identitas santri dalam konteks pesantren.
  7. Pembinaan Kemandirian: Pesantren juga bertujuan untuk membentuk kemandirian pada santrinya. Santri diajarkan untuk mengatur waktu, menjalankan ibadah secara mandiri, mengelola diri sendiri, dan mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari.
  8. Pembelajaran Agama dan Ilmu Umum: Selain pendidikan agama, pesantren juga memberikan pelajaran ilmu umum seperti matematika, bahasa, ilmu sosial, dan ilmu pengetahuan alam. Hal ini bertujuan untuk memberikan landasan pengetahuan yang komprehensif kepada santri.
  9. Keterlibatan dalam Kegiatan Keagamaan: Pesantren mendorong santri untuk terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan seperti pengajian, doa berjamaah, shalat berjamaah, dan ibadah sunnah lainnya. Ini merupakan bagian integral dari kehidupan pesantren.
  10. Peran Sosial dan Pengabdian: Pesantren juga memiliki peran dalam pelayanan sosial dan pengabdian kepada masyarakat. Beberapa pesantren terlibat dalam kegiatan sosial seperti pengajaran di sekolah desa, pemberian bantuan kepada masyarakat, atau partisipasi dalam proyek-proyek kemanusiaan.

Ciri khas pesantren dapat bervariasi tergantung pada pesantren tertentu dan konteks lokalnya. Meskipun ada beberapa ciri umum yang diidentifikasi, setiap pesantren dapat memiliki keunikan sendiri dalam pendekatan, tradisi, dan filosofi pendidikannya.

Al Masoem itu Pesantren Modern atau Boarding School

Ciri khas pesantren itu unik dan memang menjadi pembeda dari jenis sekolah lainnya, lantas bagaimana dengan Al Ma’soem? Kami itu sekolah formal yang ada asramanya atau kami sebut pesantren. Jadi secara garis besar Al Ma’soem itu adalah pesantren modern bukan pesantren turen dimana kami memadukan sekolah formal dengan pendidikan pesantren. Kami tidak menyediakan berbagai macam kegiatan seperti Pengabdian, Pemberian nama santri dan pengajaran dengan sistem tradisional.

Kami justru sebaliknya mengambil hal yang positif dari sebuah pesantren kemudian memasukkannya dengan kurikulum “khas” Al Ma’soem yang dimana tercipta pendidikan formal berbasis pesantren yang dapat menciptakan lulusan yang disiplin, mandiri dan berprestasi. Yang paling unik adalah kami tidak pernah menghilangkan unsur unsur keagamaan dalam setiap event, maka dari itu meskipun sekolah berasrama yang notabene di sekolah formal laki laki dan perempuan masih di satu kelas (satu rumpun) berbagai macam hal tetap kami batasi dari kegiatan dan lain sebagainya dengan sensor (CCTV) di setiap sudut kelas dna setiap sudut yayasan. Ini juga yang membuat Al Masoem menjadi lembaga pendidikan boarding school yang aman dan menjadikan lingkungan ini sebagai tempat sekolah yang benar benar untuk sekolah. Anda tertarik? Kami tidak menerima siswa perokok dan siswa yang menang tidak ingin belajar di Al Masoem, jadi seleksi masuk ke kami salah satunya adalah wawancara untuk mengetahui peminatan siswa dan juga test rokok. Seberapa pintar anda, seberapa cerdas anda, seberapa berprestasinya anda, jika nada perokok kami tidak akan menerima sebagai siswa.