Setiap orang terlahir dengan minat dan bakat yang berbeda beda. Ada yang berbakat dalam olahraga ada juga mereka yang terlahir dengan bakat seni. Setiap orang pasti memiliki bakat, tapi kadang bakat yang dimiliki seseorang tidak pernah tergali dan tereksplor. Sehingga kadang bakat yang dimiliki tidak diketahui bahkan oleh dirinya sendiri. Bahkan ada beberapa anak yang masih tidak paham apa bakat yang mereka miliki, padahal dia anak yang sudah mulai menginjak usia remaja.
Untuk mengembangkan minat dan bakat siswa, perlu juga keikutsertaan orang tua dalam memonitoring bahkan membantu proses pengembangan minat dan bakat anaknya. Selain orang tua, jelas sekolah dan guru juga harus bisa mengebangkannya. Apalagi sekolah merupakan tempat dimana keseharian anak berada, jadi mau bagaimanapun sekolah dan guru merupakan salah satu faktor tergapainya pengembanggan minat dan bakat anak usia remaja.
Lantas bagaimana cara agar guru bisa mengetahui dan mengembangkan bakat siswa dan anak usia remaja? Berikut penjelasannya :
1. Melakukan pengamatan terhadap siswa
Bagi beberapa guru melaksanakan pengamatan bisa dilaksanakan secara mandiri. Tapi bagi beberapa sekolah observasi seperti ini kadang tidak diperlukan lagi atau tidak harus dilaksanakan oleh guru. Karena ada beberapa sekolah terbaik di Jawa Barat yang memiliki bimbingan konseling untuk mengetahui minat dan bakat siswa sejak dini yaitu melalui psikotes dan wawancara salah satunya adalah lembaga Al Masoem yang dimana setiap calon siswa akan diberikan tes kemampuan seperti psikotes dan wawancara yang tidak lain tidak bukan adalah untuk melihat minat dan bakat siswa.
Data hasil psikotes ini akan diberikan kepada guru dan juga orang tua, data ini yang akan dijadikan patokan siswa lebih bagus ke bidang apa atau siswa lebih berbakat di bidang apa? Akhirnya tinggal dari pihak orang tua dan guru yang akan saling bertukar informasi dan menemukan titik terang, dan siswa akan diikutsertakan ke kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan sekolah lainnya sesuai dengan peminatan siswa tersebut.
Baca juga : Pengertian, Manfaat dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Sekolah
Lantas bagaimana jika sekolah yang tidak memiliki konselor sendiri? Kalau misalkan sekolah tidak memiliki fasilitas BK (Bimbingan dan Konseling) sekolah bisa menyewa jasa konselor ataupun guru bisa berusaha sendiri untuk mengenali dan menganalisa sendiri potensi dan minat bakat siswa. Tapi ini akan memakan waktu yang cukup lama.
2. Melaksanakan wawancara terhadap siswa
Setelah guru berhasil menganalisa dan mengidentifikasi bakat anak, selanjutnya guru harus mulai melakukan pendekatan kepada siswa. Guru bisa mengkonfirmasi secara langsung kepada siswa dari hasil analisisnya. Atau jika itu membuat anak merasa tertekan cobalah dengan mengajak anak berbicara santai dan menanyakan kegiatan mereka sehari hari, usahakan juga bagi guru untuk menanyakan apa kesukaan anak agar lebih mudah juga untuk mengetahui tentang bakat yang siswa miliki.
Selain itu juga guru bisa menanyakan tentang kehidupan pribadi siswa dengan orang tua seperti apa? bagaimana kedekatan mereka, dan bagaimana kondisi keluarganya memang terkesan lebih spesifik namun itu juga penting agar guru dapat membantu siswa jika suatu saat dia memiliki masalah di rumah. Selain itu juga dengan kegiatan seperti ini, dapat meningkatkan kedekatan antara guru dengan siswanya.
3. Merancang strategi belajar dan metode pembelajaran yang baik
Setelah melakukan analisa hingga konfirmasi, guru sebaiknya juga mulai memberikan stimulus kepada siswa seperti merancang strategi belajar dan menggunakan metode pembelajaran yang lebih mudah dipelajari yang dimana metode pembelajaran ini dapat menjangkau minat dan bakat anak.
Ada banyak metode pembelajaran yang bisa dilaksanakan guru seperti : Metode visualisasi disini guru bisa menggunakan sarana multimedia di kelas untuk menerangkan melalui gambar atau video secara visual, atau metode presentasi, bisa juga menggunakan metode debat, bahkan metode role play juga bisa guru laksanakan demi menjangkau bakat siswa di kelas.
Baca juga : 6 Metode Pembelajaran Terbaik yang Dapat Dilaksanakan Oleh Guru
Metode pembelajaran yang menarik ini juga tidak hanya akan menjangkau bakat siswa tapi juga membuat siswa merasa senang dengan pelajaran anda, hal positif lainnya siswa akan menyukai anda sebagai guru dan juga anak akan mudah mencerna pelajaran yang anda ajarkan.
4. Merekomendasikan ekstrakurikuler sekolah
Selanjutnya setelah melakukan strategi pembelajaran alangkah baiknya guru yang bijaksana untuk mengarahkan siswa didiknya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Namun ini untuk sekolah yang memang tidak mewajibkan ekstrakurikuler. Berbeda dengan kami, jika di Al Masoem semua siswa wajib minimal mengambil 1 ekstrakurikuler sekolah. Ekstrakurikuler Al Masoem juga beragam, dari Seni, Olahraga dan IMTAQ-IPTEK.
Ekstrakurikuler sekolah yang guru rekomendasikan juga harus sesuai dengan hasil analisa dan konfirmasi yang sudah guru lakukan, agar pengembangan bakat siswa bisa lebih maksimal lagi.
Baca juga : 6 Ekstrakurikuler Sekolah yang Wajib Anda Ikuti
5. Menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung
Ini merupakan PR yang selalu dan wajib dilaksanakan guru dan setiap sekolah adalah terciptanya lingkungan sekolah yang mendukung. Ini sangat penting, jangan sampai analisa guru dan berbagai macam tips sebelumnya hancur karena memang tidak ada fasilitas pendukung dari sekolah untuk kegiatan pengembangan bakat anak.
Fasilitas pendukung minat dan bakat siswa ini sangat penting dimiliki setiap sekolah, karena dengan fasilitas pendukung ini siswa tidak akan hanya bisa mengembangkan minat dan bakatnya saja tapi juga bisa menjadikan minat dan bakat tersebut berbuah prestasi. lingkungan sekolah yang mendukung juga akan membuat siswa nyaman dan betah berada disekolah, rasa nyaman, aman dan betah ini juga berefek positif pada proses kegiatan belajar mengajar siswa yang lebih kondusif.
6. Memberikan motivasi kepada siswa
Memberikan siswa motivasi untuk bisa mengembangkan minat dan bakatnya merupakan hal yang sangat penting. Karena fase anak masa remaja ini masih rentan dan butuh perhatian khusus dan anak usia remaja juga masih membutuhkan dukungan moral dari orang orang terdekatnya dan salah satunya adalah dukungan moral dan motivasi dari guru dan wali kelasnya.
Motivasi ini juga dapat memaksimalkan siswa untuk mampu menggapai yang bahkan menurut mereka tidak mungkin. Jika siswa gagal, guru juga harus mampu memberi motivasi lain agar siswa bisa kembali bengkit untuk mengejar bakat yang mereka miliki.
7. Berikan apresiasi kepada siswa
Apresiasi dari orang terdekat, dari guru dan dari sekolah merupakan sebuah kebanggan yang harus didapatkan siswa. Ada sebuah jokes yang menurut saya secara pribadi sedikit menyesak ke dada, yaitu ketika siswa berprestasi piala diambil sekolah dan juga kebanggaan di bawa sekolah. Sedangkan yang dibawa siswa hanya bekas piala ditangan dan terimakasih saja dari sekolah yang tidak bertanggung jawab. Memang itu hanya bercandaan siswa di sekolah negeri tapi jika kita berada di posisi siswa yang berprestasi apa yang akan kita rasakan?
Mungkin sedikit bangga namun tetap rasa kesal karena hanya dijadikan seperti alat yang dimanfaatkan sekolah saja itu sangat mengesalkan. Dari pada itu, alangkah baiknya sekolah memberikan apresiasi lebih kepada siswa yang mampu mengembangkan bakatnya, seperti memberi mereka apresiasi bisa berupa gratis SPP, atau ada uang hadiah bagi siswa yang berhasil meraih prestasi, atau bisa juga dibuatkan flyer atau spanduk sebagai kebanggaan sekolah atau lain sebagainya.
Baca juga : Pentingnya Apresiasi Terbaik dari Sekolah bagi Siswa yang Berprestasi
Kami, Al Ma’soem mengapresiasi siswa dengan cara memberikan siswa gratis SPP selama 1 sampai 6 bulan. Tergantung tingkatan, siswa juga pulang tidak dengan tangan hampa, jelas Al Masoem memberikan sertifikat kepada siswa yang berprestasi sebagai tanda bahwa mereka mampu. Selain itu juga kadang kami mengapresiasi secara langsung seperti dalam acara acara PHBI Ketua Yayasan selalu memberikan uang Cash kepada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar atau juga kadang berupa barang seperti peralatan sholat dan mengaji bagi siswa yang mampu membaca Al Qur’an sebanyak juz yang diharapkan. Apresiasi seperti ini sudah biasa di Al Masoem sebagai bentuk kasih sayang lembaga kepada anak didik terutama anak usia remaja.