Foto : https://blog.nolimit.id
Opini (almasoem.sch.id),- Kecanduan atau kata dasar dari kata CANDU yang artinya adalah ketergantungan akan sesuatu. Biasanya dikaitkan dengan obat obatan atau sejenis pkikotopika lainnya. Kata candu juga bisa bermakna Tidak bisa lepas, kalau kata pujangga, aku kecanduan dirimu artinya dia tidak bisa jika harus jauh dari pasangannya. Ya selamat datang di Zaman Bucin (budak Cinta) dan BuPe (Budak Hape).
Berbicara tentang candu, banyak sekali orang terutama pada zaman ini dimana Candu akan Media Social, Anggap saja Si Burung, Si Album, atau Muka Buku diperparah dengan Game Online yang sangat memanjakan jari Seperti si PERANG PANCI, Api Gratis atau yang sedang Booming dikalangan anak muda saat ini Dunia Naga Ngenes dimana Penulis sendiripun ikut serta dalam Game Game tersebut.
Memang tidak bisa dipungkiri era Digital memang begitu mudah memancing orang orang unutk terus stay di depan Gawainya. Meskipun tidak bisa dipungkiri selalu saja ada hal positive yang bisa dipetik dari semua itu, memang sudah tidak bisa dipungkiri kebiasaan orang sunda seperti saya yang selalu bisa mengambil sisi positif dari sesuatu seperti kecelakaan mobil, "untung saja masih selamat padahal mobil ringsek" atau ketika makanan jatuh"untung saja belum 5 menit" (padahal makannya jatuh ke kotoran kucing !!)
bagitu pula dengan media social, ada saja hal positif yang bisa diambil seperti "kalau gak buka, nantin ketinggalan informasi" atau "saya jualan di media social, kalau gak konek nanti pelanggan saya gimana??"
Nah berbicara tentang media social ada hal miris yang pernah saya rasakan, Ceritanya pada tahun lalu, ketika teman SMA ngajak Kongkow (kumpul bareng.Red) disebuah Caffe di daerah Jatinangor. hal pertama yang saya komitmentkan dengan istri adalah saya tidak akan memainkan gadget saya, karena saya ingin ngobrol 4 mata dngan teman2 lama saya !!
Fiks pada saat ini, handphone saya bawa namun tidak saya nyalakan alias NONAKTIF. Ketika sampai di caffe yang sudah teman saya Booking, teman teman saya sedang sibuk dengan gadgetnya masing masing, parahnya lagi kebanyakan dari teman sudah pada menikah dan dengan pasangannyapun sama, kanan kiri, kaler kidul hingga ujung dunia semua sibuk dengan gawainya masing2.
diperparah lagi di Caffe ini ada tulisan "free WIFI" membuat para FAKIR KUOTA langsung mengadakan Mabar !! selesai itu, seperti apra cowok gentelment lainnya, pasti ada salah satu yang bilang "udah pake duit aku dulu aja, biar nanti kita masing2 bayar di Grup Whatsapp. Dan pembayarannya transfer aja nanti ke No rek aku Oks !!.
Begitulah hidup sebagai milenial, dimana segala sesuatu itu mudah di dapatkan. dengan akses jari yang dekat menjadi jauh yang jauh menjadi dekat. Bahkan disaat kita jauh dan berusaha mendektakan tapi malah dijauhkan lagi dengan yang namanya Gadget !!
Sedih dalam pikiran, rencana ingin bertemu 4 mata malah masih harus bertemu dalam satu layar. katanya dhidup jaman sekarang itu serba mudah, memang semua bisa terasa menjadi lebih mudah tetapi kemudahan itu harus terbayar mahal dengan sebauah era baru "era mendunduk" selain itu saat ini adalah era wartawan dadakan !!
Entah karena ingin berbagi informasi atau ingin terkenal di Muka Buku atau Burung, tiap ada kecelakaan bukannya membantu menghubungi polisi atau bagaimana malah selfie, ada orang tenggelam diabadikan, orang orang kekurangan dishare di Muka Buku atau Di Album Gambar agar dapat like !!
Bu/Pa, mereka butuh tangan anda, bukan jempol !! kalau jempol anda dapat membantu taraf hidup mereka silahkan saja tetapi kenyatannya??
jangan jadikan media social sebagai tembok tinggi yang memishahkan kita dari keluarga, dari teman, dari sahabat. Ingat !!
bukan keadaan yang memisahkan kita dengan orang lain, tetapi terkadang kita sendirilah yang menjauhkan diri dari segalanya !!