Memang ada kaitannya antara kualitas ibadah dengan prestasi akademik siswa? Pada dasarnya kualitas ibadah dengan performa akademis siswa di sekolah merupakan dua aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan seseorang siswa, tapi tidak ada rumusan pasti yang dapat menghubungkan keduanya. Namun dibalik itu ada beberapa aspek yang membuat ibadah yang baik dapat memberikan efek positif pada prestasi siswa. Dalam artikel ini kami akan membahas bagaimana hubungan kualitas ibadah dengan hasil akademis, dan cara apa saja dimana ibadah dan praktik spiritual dapat memiliki dampak positif atau negatif pada prestasi siswa selama di sekolah. Dan berikut adalah penjelasannya.
Bagaimana Kualitas Ibadah Mempengaruhi Prestasi Akademis Siswa
Kualitas pendidikan yang baik dapat mempengaruhi nilai akademis siswa, secara tidak langsung ini bisa jadi merupakan hal yang dapat dibenarkan, mengingat ibadah dalam artian shalat, puasa sunnah dan puasa wajib serta rajin berdoa merupakan keharusan atau hal yang memang lumrah sebagai umat muslim. Namun kebanyakan orang menjadikan itu bukan kewajiban tapi hanya pengisi waktu luang dimana kadang kualitas ibadah seorang muslim akhirnya terbengkalai.
Disini tidak ada penelitian secara langsung bagaimana seseorang yang rajin beribadah dapat menjadi siswa yang berprestasi dan mereka yang tidak rajin beribadah tidak, tapi dalam beberapa kasus. Seseorang yang rajin beribadah dan rajin meminta kepada Allah SWT jauh lebih dimudahkan segala sesuatunya dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah shalat dan berdoa sama sekali dalam artian bagi seorang pelajar di sekolah.
Namun bagaimana itu bisa terjadi, mungkin berikut beberapa faktor penyebabnya :
- Fokus dan Konsentrasi:
Ibadah yang teratur dapat membantu meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi siswa. Ketika seseorang merasa lebih tenang dan memiliki keseimbangan mental, mereka cenderung lebih baik dalam belajar dan menghadapi tugas-tugas akademis. Konsep ini sesuai dengan konsep yang diterapkan dalam beberapa buku yang memang menjadikan hubungan antara manusia dengan Tuhan sebagai sesuatu yang memang harus dilaksanakan, Dalam dunia pendidikan kualitas ibadah memang perlu dilibatkan dalam keseharian siswa, maka dari sini kita harus banyak belajar dari sekolah sekolah yang menerapkan sistem boarding atau full day school. Karena dua jenis sekolah ini memang rata rata mewajibkan siswa dan santrinya untuk bisa menjaga ibadahnya dengan baik.
- Keseimbangan Emosi:
Ibadah dapat membantu mengatasi stres dan kecemasan, yang dapat berdampak buruk pada performa akademis. Siswa yang mampu mengelola emosi mereka dengan baik melalui praktik spiritual mungkin memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan dapat berfungsi lebih baik dalam situasi akademis.
Khusus bagi beberapa siswa laki laki, ibadah dan berdoa merupakan hal yang memang diharuskan lebih harus dibandingkan dengan perempuan. Ada beberapa hal yang memang tingkat keharusan tinggi salah satunya adalah karena remaja laki laki lebih mudah stres tapi tidak mudah untuk mengungkapkan semuanya. Dengan ibadah yang baik dan teratur diharapkan tingkat stres ini bisa sedikit dikurangi karena mereka dapat menyalurkan semua beban dan pikiran mereka ke dalam sebuah doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT.
- Nilai-nilai dan Etika:
Agama dan spiritualitas sering kali mengajarkan nilai-nilai moral dan etika. Siswa yang tumbuh dalam lingkungan yang mendorong nilai-nilai positif, seperti kejujuran, integritas, dan empati, cenderung berperilaku lebih baik di sekolah, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi hasil akademis mereka. Konsep ini seperti konsep yang diterapkan di Yayasan Al Masoem Bandung dimana sesuai dengan moto kami yaitu membentuk generasi Cageur, Bageur, Pinter yang dimana nilai ibadah di kami yang memang diwajibkan berjamaah diharapkan dapat membentuk karakter yang baik pada siswa. Dimana karakte baik ini dapat menjadi penopang utama siswa ketika mereka berprestasi.
- Manajemen Waktu:
Beberapa praktik agama mengharuskan siswa untuk merencanakan dan mengatur waktu mereka dengan cermat, seperti berdoa pada waktu yang ditentukan atau berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan tertentu. Ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan manajemen waktu yang berguna dalam pendidikan.
- Dukungan Sosial:
Komunitas keagamaan seringkali memberikan dukungan sosial yang kuat. Siswa yang merasa didukung oleh komunitas agama mereka mungkin memiliki sumber dukungan tambahan untuk mengatasi kesulitan akademis atau stres.
Namun, perlu diingat bahwa pengalaman setiap individu berbeda, dan tidak semua siswa akan mengalami efek positif ini dalam hubungan antara ibadah dan akademis. Beberapa siswa mungkin menghadapi tantangan tertentu yang terkait dengan agama atau spiritualitas mereka, atau mungkin merasa terbebani oleh tuntutan waktu dan perhatian yang diberikan kepada ibadah.
Dalam konteks ini, penting untuk mencari keseimbangan yang tepat antara ibadah dan tuntutan akademis. Setiap individu perlu menemukan cara terbaik untuk menggabungkan aspek-aspek ini dalam hidup mereka agar sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai pribadi mereka.