Ilmu dan adab merupakan dua pilar penting dalam kehidupan manusia, khususnya bagi seorang siswa. Ilmu bagaikan pelita yang menerangi jalan, sedangkan adab bagaikan kompas yang menuntun arah. Keduanya saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan.
Seorang siswa yang memiliki ilmu yang luas namun tidak memiliki adab yang baik, ibarat memiliki pelita yang terang benderang namun tanpa kompas. Dia mungkin memiliki pengetahuan yang banyak, namun dia tidak tahu bagaimana menggunakan pengetahuannya itu dengan baik dan benar. Dia mungkin pandai dalam bidang akademik, namun dia tidak pandai dalam bersosialisasi dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Di sinilah peran penting adab dalam menutupi kekurangan ilmu seorang siswa. Adab yang baik dapat membuat seorang siswa menjadi lebih dihormati dan disukai oleh orang lain, meskipun ilmunya masih kurang.
Al Masoem merupakan salah satu sekolah plus pesantren yang berdiri di Bandung TImur. Merupakan pondok pesantren yang merangkap dengan sekolah pendidikan formal yang mengedepankan adab jauh lebih tinggi daripada ilmu. Dalam pendidikan kesehariannya di sekolah berpesantren ini sangat kental dengan adab, bahkan peraturan dan apresiasi kepada adab siswa juga sangat dijunjung tinggi,
Al Masoem sangat yakin bahwa adab dapat menutupi siswa yang kekurangan ilmu, faktanya memang demikian. Sopan santun tidak menjadi tolak ukur seseorang berilmu, banyak contoh di dunia nyata betapa banyak orang orang pintar yang tidak memiliki adab sama sekali.
Contoh paling mudah adalah para koruptor yang dengan bangganya mereka tanpa rasa bersalah sama sekali mengungkapkan rasa bangganya ketika ditangkap karena kasus yang mereka lakukan.
Dibalik itu mereka yang kurang berilmu namun beradab mulia jauh lebih memiliki nilai nilai yang tinggi di mata masyarakat luas. Maka dari itu Al Masoem sangat menjunjung tinggi adab dari pada ilmu, bahkan Al Masoem menekankan para peserta didik untuk bisa menjunjung tinggi adab dibandingkan ilmu, karena kami yakin ilmu bisa dicari tapi adab sangat sulit untuk dibuat.
Bahkan butuh waktu puluhan tahun untuk memperbaiki adab tapi butuh hanya beberapa hari saja untuk memperbaiki ilmu. Maka dari itu adab sangat dijunjung tinggi dibandingkan ilmu, namun uniknya metode seperti ini benar benar berhasil mengantarkan putra putri Al Ma’soem ke kancah internasional.
Adapun contoh bagaimana adab dapat menutupi kekurangan ilmu seorang siswa seperti :
- Siswa yang memiliki adab sopan santun dan hormat kepada guru akan lebih mudah mendapatkan bimbingan dan arahan dari gurunya. Meskipun ilmunya masih kurang, gurunya akan lebih termotivasi untuk membantunya karena melihat kesungguhan dan kerendahan hatinya.
- Siswa yang memiliki adab yang baik dalam berkomunikasi dan bersosialisasi akan lebih mudah diterima oleh teman-temannya. Meskipun ilmunya masih kurang, teman-temannya akan tetap senang bersamanya dan membantunya dalam belajar.
- Siswa yang memiliki adab yang baik dalam berperilaku akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Meskipun ilmunya masih kurang, orang lain akan tetap mempercayakannya untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu karena melihat tanggung jawab dan kejujurannya.
Oleh karena itu, penting bagi para siswa untuk tidak hanya fokus pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan adab dan karakter. Dengan memiliki adab yang baik, seorang siswa dapat menutupi kekurangan ilmunya dan menjadi pribadi yang lebih dihormati dan disukai oleh orang lain.
Berikut beberapa tips untuk mengembangkan adab yang baik bagi seorang siswa:
- Selalu bersikap sopan santun kepada guru, orang tua, dan orang lain.
Bersikap sopan santun dan tidak merupakan pilihan, namun menjadi pribadi yang sopan santun merupakan hal yang sangat bagus daripada menjadi pribadi yang berantakan, arogan dan tidak disukai banyak orang. Menjadi pribadi yang sopan tidak akan pernah membuat kamu rugi. Justru kamu akan mendapatkan sejuta manfaat salah satunya adalah lebih disukai dan dihargai banyak orang.
- Selalu hormat kepada orang yang lebih tua dan menghargai orang yang lebih muda.
Hormat kepada yang lebih tua dan menghargai orang yang lebih muda merupakan sikap yang sangat baik dan sangat mencerminkan seorang siswa yang berakhlak mulia. Maka dari itu penting bagi setiap anak untuk diajarkan tata krama bagaimana untuk bisa hormat dan menghargai yang lebih muda. Beberapa anak jaman sekarang merasa mereka direndahkan ketika mereka harus hormat dan mereka merasa terintimidasi jika mereka menghargai yang lebih muda. Padahal dilingkungans ekolah tidak seperti demikian, penting bagi setiap sekolah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang baik terutama dalam menciptakan tata krama yang sangat baik.
- Selalu menjaga kebersihan dan kerapian diri.
Kebersihan merupakan sebagian dari iman, hal ini penting selain ajaran dalam agama islam juga sebagai sarana mencintai diri kita sendiri. Ketika kita hidup bersih maka kita akan jauh dari penyakit, artinya menjaga kebersihan adalah tata cara seseorang memanusiakan dan mencintai diri mereka sendiri.
- Selalu berkata-kata yang sopan dan santun.
Tutur Kata yang lembut dan sopan adalah hal yang bagus apa lagi jika ditambah intonasi yang baik dan frekuensi suara yang seimbang akan membuat kamu dicintai banyak orang. Ingat frekuensi suara itu penting dalam berkomunikasi dengan orang lain, ketika kita bermaksud memberitahu dengan frekuensi suara yang tinggi akan menciptakan kesan yang tidak baik terhadap orang lain.
- Selalu berbuat baik kepada orang lain.
Berbuat baik kepada orang lain adalah cara kita menyelamatkan diri kita sendiri dimasa depan. Hal ini akan terjadi karena dalam algoritma kehidupan memang seperti itu. Yang penting adalah jangan pernah berharap bahwa kita akan diselamatkan oleh orang yang pernah kita bantu, tidak. Tapi ikhlaskan diri dalam membantu dan berbuat baik kepada orang lain, karena bisa jadi bukan mereka yang pernah kita bantu yang akan membantu kita di masa depan tapi bisa jadi orang lain yang Tuhan ketuk hatinya untuk membantu kita dikala kita mengalami kesulitan.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, para siswa dapat menjadi pribadi yang berilmu dan beradab, dan siap untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Ingatlah, ilmu tanpa adab bagaikan pohon tanpa akar. Ia mungkin tinggi menjulang, namun tidak akan mampu bertahan lama.