Menempuh pendidikan di pesantren kadang menjadi keinginan orang tua. Ada juga anak-anak yang memang ingin masuk pesantren tanpa suruhan orang tua. Apapun itu, alasan harus masuk pondok pesantren perlu Anda pahami agar lebih mantap memilih pendidikan yang sesuai.
Alasan Kenapa Harus Masuk Pesantren
Apa manfaat masuk pesantren? Banyak orang tua maupun anak-anak yang belum paham akan manfaat ini. Umumnya orang hanya memandang kehidupan di pesantren sebagai kehidupan yang terikat dan penuh aturan sehingga orang merasa tidak nyaman dengan sistem tersebut.
Namun, di balik sistem pesantren yang penuh aturan, Anda perlu tahu manfaat apa saja kehidupan yang demikian tersebut. Berikut ini alasannya:
1. Menanamkan Nilai Kedisiplinan yang Berkualitas
Pesantren adalah tempat untuk menanamkan jiwa kedisiplinan pada anak yang lebih efektif dan berkualitas. Tidak bisa Anda pungkiri bahwa kedisiplinan tersebut akan berdampak langsung pada pencapaian prestasi belajar siswa. Semakin disiplin seorang anak maka potensi untuk berprestasinya semakin tinggi.
Bukti konkritnya Anda bisa melihat tokoh-tokoh nasional yang terlahir dari Pondok Pesantren. Sebut saja nama penulis ternama seperti Habiburrahman El Shirazy, Ahmad Fuadi, dan tokoh-tokoh besar Islam di Indonesia, seperti KH Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan, KH Wahid Hasyim dan lainnya, mereka adalah lulusan pesantren.
Jika Anda bermimpi memiliki anak yang tumbuh menjadi orang besar di masa depannya, semua bisa tertempa di pesantren melalui kedisiplinan.
2. Pesantren dan Pengembangan Soft Skill Anak
Alasan tidak mau masuk pondok pesantren kebanyakan orang biasanya karena menganggap kalau masuk pesantren pasti hanya belajar agama saja.
Padahal itu anggapan lama yang mungkin dulu pesantren-pesantren di Indonesia pengelolaannya masih tradisional.
Saat ini di Indonesia, pesantren-pesantren telah mengalami perkembangan secara modern. Sekolah di pesantren bukan hanya belajar agama, tetapi juga pengembangan soft skill yang beragam seperti kewirausahaan.
Apa yang menjadi minat dan bakat anak-anak, pesantren biasanya memiliki wadah untuk mengembangkan bakat tersebut. Bakat olahraga, wirausaha, hobi, dan lainnya akan terakomodir lebih luas karena sistem boarding di pesantren.
Sekolah Al Ma’soem misalnya, merupakan pesantren dengan layananan fasilitas olahraga yang super lengkap. Di sini anak-anak akan bisa mengasah potensi dan bakat mereka di bidang olahraga secara maksimal. Mau olahraga apa saja, Al Ma’soem memiliki fasilitas yang cukup layak.
3. Kurikulum dan Sistem Belajar yang Berkompetensi
“Pesantren memang bukan segala-galanya untuk menjamin pendidikan yang berkualitas, tetapi melalui pesantren banyak peserta didik yang menemukan kesempurnaan pendidikan umum dan agama. Lebih komprehensif!”
Pesantren-pesantren modern di Indonesia telah mengembangkan sistem pembelajaran berbasis kompetensi dan karakter yang unggul. Tidak lagi pada pendidikan tradisional yang umumnya hanya fokus pada pendidikan agama.
Model pembelajaran terbaru telah terimplementasi di pesantren dengan pengayaan yang lebih lengkap. Jadi sekolah di pesantren lebih untung karena bisa menikmati kurikulum terkini dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tetap mendapatkan pembelajaran agama yang maksimal.
4. Pendaftaran Mudah
Tes masuk pondok pesantren tidaklah sulit. Kesempatan untuk Anda mendorong anak-anak menjadi orang besar di masa depannya. Pesantren menjadi wadah pendidikan untuk menempa kedisiplinan anak sejak dini sebagai bekal meraih sukses di kemudian hari.
5. Indonesia Memiliki Banyak Pesantren Keren
Indonesia memiliki banyak pesantren keren. Salah satunya Al Masoem. Bergabunglah bersama kami di Al Ma’soem. Lembaga pendidikan yang mampu menjadi solusi untuk dunia pendidikan di Indonesia. Membantu orang tua untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada anak yang tetap mengedepankan nilai-nilai akhlak dan karakter.
Alasan harus masuk pondok pesantren sudah sangat jelas. Saatnya Anda mengambil keputusan untuk anak-anak Anda. Bersama Al Ma’soem, mari ciptakan dunia pendidikan Indonesia yang lebih berakhlak dan berkompetensi.